Menariknya, permainan Garuda Muda sejak peluit kick-off dibunyikan hingga peluit panjang berbunyi, konsistensi itu cukup baik.
Dominasi penguasaan bola, determinasi, hingga semangat pantang menyerah berjalan seirama, dari babak penyisihan grup hingga berhasil melaju ke final Piala AFF U16 2022.
Namun, inilah yang bakal menjadi ujian terberat Afrisal dan kolega, keluar sebagai jawara atau hanya puas dengan status runner-up.
Status juara akan memberikan impact positif untuk kepercayaan diri mereka, juga untuk harapan Timnas Indonesia di masa depan.
Namun, tugas terberat mereka dengan menjaga konsistensi dan dengan kemauan untuk bekerja keras yang lebih.
Sementara runner-up, kegagalan mungkin akan membuat anak asuh Bima Sakti ini kecewa, tapi itulah pelajaran berharga yang harus mereka sadari untuk berbenah, evaluasi, dan memberikan yang terbaik selama di lapangan.
Terlepas dari apapun hasil di final nanti, permainan Timnas U16 Indonesia sudah sangat menjanjikan, baik kemampuan individu dan kolektivitas permainan.
Dengan hanya jeda satu hari dari semifinal, penting bagi mereka untuk menjaga emosi agar bisa bermain lepas di partai puncak nanti.
"Vietnam mereka militan punya semangat juang tinggi dan kami pernah kalahkan mereka tapi itu bukan patokan," kata Bima Sakti, dikutip dari BolaSport.
"Kita harus fokus lagi, harus kerja keras lagi, harus lebih militan dari mereka," jelasnya.
(Tribunnews.com/Sina)