News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Kans Luis Mila Mereparasi Persib Bandung: Sentuhan Spanyol, Bermain Proaktif, Sulap Febri Hariyadi

Penulis: deivor ismanto
Editor: Deivor Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Persib Bandung, Luis Milla saat konferensi pers di Graha Persib, Bandung, Jawa Barat, Senin (22/8/2022) (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung harus menerima kekalahan menyakitkan atas Bali United di kandangnya sendiri dalam lanjutan Liga 1 pada Selasa, (23/8/2022) malam WIB.

Bermain di kandang sendiri, Gelora Bandung Lautan Api, Persib menyerah dengan skor 2-3 atas tamunya, Bali United.

Persib Bandung pun kini terlempar di peringkat 13 dengan hanya menorehkan tujuh angka dari enam pertandingan Liga 1.

Baca juga: Update Klasemen Liga 1 2022/2023: Borneo FC di Puncak, Persis Solo Buntuti Persib Bandung

Kiper Bali United, Nadeo Argawinata (kanan), sempat terlibat perselisihan dengan gelandang Persib Bandung bernama Ricky Kambuaya (kiri) dalam laga pekan kenam Liga 1 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, 23 Agustus 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Untungnya, di tengah terpuruknya Maung Bandung, mereka tekah merekrut pelatih jempolan dari Spanyol, Luis Milla.

Ya, Luis Milla tengah mengurus visa untuk mulai mendampingi Persib di laga-laga Liga 1.

Kualitas pelatih yang pernah mengantar Spanyol U21 meraih trofi Piala Eropa itu sudah tak perlu dipertanyakan lagi.

Saat melatih Timnas Indonesia di tahun 2017-2018 ia memberi sentuhan permainan ala Spanyol dengan sepakbola proaktif yang ia usung.

Bermain proaktif adalah sepakbola dengan memanfaatkan permainan kaki ke kaki untuk mencetak gol.

Proses build up serangan dimulai dari posisi terbelakang, centre back hingga seorang kiper dituntut memiliki kemampuan passing yang akurat.

Di lini tengah, yang diutamakan Luis Milla adalah timing.

Umpan pendek dari kaki ke kaki memang diutamakan, namun bukan berarti anak asuhnya haram untuk melakukan direct pass.

Bola lambung langsung ke depan dilihat berdasarkan ruang yang dimiliki oleh pemain sayap atau penyerang yang telah membuka fondasi pertahanan lawan.

Itulang mengapa, saat Timnas Indonesia dipegang oleh Luis Milla, peran winger dan gelandang begitu krusial untuk menghadirkan peluang sebanyak mungkin.

Begitu juga saat dalam keadaan bertahan, pressing Garuda saat itu begitu ketat, seluruh pemain dituntut untuk merebut bola secepat mungkin dari lawan.

Luis Milla resmi menjadi pelatih anyar Persib Bandung di BRI Liga 1 2022 menggantikan tugas Robert Alberts. (Tangkapan layar laman resmi Persib)

Baca juga: Persib Bandung Takluk dari Bali United di BRI Liga 1 2022, Jupe: Pemain Sudah Bekerja Keras

Itulah mengapa, Timnas Indonesia di era Luis Milla hampir selalu dominan perihal ball possession dan mencetak gol dari set play.

Dan skuad Persib Bandung berpotensi besar untuk Luis Milla reparasi menjadi tim yang bermain proaktif seperti yang ia lakukan di Garuda Nusantara.

Ricky Kambuaya, Marc Klok, hingga Febri Hariyadi diprediksi bakal menjadi kunci untuk sistem yang ia usung.

Visi bermain Kambuaya dan Klok sudah mereka buktikan di Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong.

Kedua gelandang tersebut selalu dipasang juru taktik asal Korea Selatan itu di ajang Kualifikasi Piala Asia.

Hasilnya, Garuda sukses diantarnya melaju ke Piala Asia 2023 dengan kepala tegak.

Jika di Timnas Indonesia era Luis Milla dulu ia memiliki Zulfiandi dan Evan Dimas.

Maka di Persib Bandung duo Kambuaya dan Klok bakal memegang peran krusial di sepakbola yang ia usung.

Untungnya, Maung Bandung juga memiliki Febri Hariyadi yang menjadi pemain kesayangan Milla di Timnas Indonesia dulu.

Pemain Tim Nasional Indonesia Senior Febri Haryadi saat mengikuti latihan bersama di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020). Latihan ini menjadi bagian dari persiapan menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Thailand (26 Maret) dan Uni Emirat Arab (31 Maret). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Marck Klok Optimis Persib Bandung Juara Liga 1 Bersama Luis Milla

Kecepatan dan etos kerja yang dimiliki Febri membuat Milla jatuh cinta dengan pemain asli Bandung itu.

Febri memiliki kans besar untuk kembali melejit setelah hampir di dua musim ini performa sang winger meredup.

Ya, kedatangan Luis Milla membuat Persib Bandung yang terseok-seok di musim ini berpotensi besar untuk bangkit.

Skuad mewang yang Maung Bandung miliki tak layak untuk berada di papan bawah klasemen Liga 1.

Tempat mereka adalah berada di papan atas Liga 1 dan bersaing di tangga juara.

Menarik dinanti, akan seperti apa ramuan Luis Milla di Persib Bandung.

Pengalamannya bermain bersama Real Madrid san melatih tim-tim Spanyol memberi harapan bagi Si Maung untuk bangkit dari keterpurukan.

Profil Luis Milla

Nama: Luis Milla Aspas

Tempat, tanggal lahir: Teruel, 12 Maret 1966

Usia: 56 tahun

Kewarganegaraan: Spanyol

Karier pemain:

1983 - CD Teruel U19

1983-1984 - Barcelona U18

1984-1985 - Barcelona Amateur

1985-1988 - Barcelona Atletic

1988-1990 - Barcelona

1990-1997 - Real Madrid

1997-2001 - Valencia

Karier Pelatih:

2006-2007 - Puzol

2007-2008 - Getafe (asisten pelatih)

2008-2010 - Spanyol U17

2008-2010 - Spanyol U20

2008-2010 - Spanyol U19

2010 - Spanyol U21

2012 - Spanyol

2013 - Al Jazira

2015-2016 - CD Lugo

2016 - Real Zaragoza

2017-2018 - Timnas Indonesia

2022 - Persib

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini