TRIBUNNEWS.COM - BRI Liga 1 2022 kembali memakan korban, kali ini giliran pelatih Eduardo Almeida yang dipecat dari Arema FC.
Arema FC resmi memecat Eduardo Almeida pada Senin (5/9/2022).
Sebelum resmi dipecat, Eduardo Almeida hanya mampu membawa Arema FC bermain imbang saat bertandang ke markas Barito Putera, Sabtu (4/9/2022).
Baca juga: Kursi Panas Pelatih Arema FC, Tantangan Klasik Obati Penyakit Akut Singo Edan
Keputusan pemecatan Eduardo Almeida diambil setelah Arema FC melalukan evaluasi kinerja pelatih kepala.
Pemecatan Eduardo Almeida dari Arema FC menambah deretan pelatih klub yang sudah menjadi korban keganasan BRI Liga 1 2022.
Lantas, sebelum Eduardo Almeida, siapa saja pelatih yang sudah menjadi korban keganasan BRI Liga 1 2022?
1. Robert Alberts (Persib Bandung)
Robert Alberts menjadi korban pertama.
Persib dan Robert Alberts memutuskan untuk mengakhir kerja sama pada Rabu (10/8/2022).
Pelatih asal Belanda tersebut memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala tim yang berjuluk Maung Bandung tersebut.
Persib dan Robert sepakat untuk tidak melanjutkan kerjasama pada Liga 1 2022/2023 ini.
Hal tersebut tidak lepas dari hasil evaluasi performa Persib yang dari tiga pertandingan hanya meraih satu poin.
Keputusan mundur dari pelatih kepala merupakan sikap yang diambil Robert.
Langkah tersebut diambil demi kebaikan Persib.
"Didasari semangat saling menghormati dan demi kepentingan bersama dan kebaikan Persib, Robert pun pamit undur diri."
"Hatur Nuhun, Robert Alberts untuk profesionalisme yang telah ditunjukkan selama ini."
"Dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan untuk tim yang tidak akan kami lupakan," tulis Persib yang dikutip dari persib.co.id.
2. Javier Roca (Persik Kediri)
Persik Kediri mengumumkan secara resmi mengakhiri kerjasama dengan pelatih kepala Javier Roca, Sabtu (13/8/2022).
Direktur Teknik Persik Kediri, Danilo Fernando menyebut keputusan tersebut diambil manajemen seusai melakukan evaluasi menyeluruh.
“Manajemen Persik Kediri mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dedikasinya yang sudah terjalin baik selama ini."
"Semoga sukses kariernya di tempat yang lain,” ungkap Danilo yang dikutip dari Instagram resmi @persikfcofficial.
Persik Kediri sendiri meraih hasil kurang maksimal selama pra musim dan 4 laga awal kompetisi Liga 1 Indonesia 2022/2023.
3. Jacksen F. Tiago (Persis Solo)
Jacksen F. Tiago mengumumkan mundur dari kursi kepelatihan Persis usai meraih kemenangan melawan Bhayangkara FC pada Jum’at (19/8/2022).
Alasan Jacksen mundur ialah sang istri.
Sang istri telah mengisyaratkan dirinya untuk meninggalkan kursi kepelatihan.
Menurutnya hal tersebut adalah hal yang tak bisa ia tolak.
“Selama di Solo saya selalu mendengar seruan “Jacksen Out, Jacksen Out”, tapi di antara suara tersebut hanya ada satu suara yang saya dengar, yakni suara istri saya."
"Ia menyampaikan bahwa kenapa saya masih harus bertahan di sini?"
"Hal tersebut membuat saya menghubungi para bos karena desakan dari istri saya adalah hal yang paling terpenting," kata Jacksen yang dikutip dari persissolo.id.
Meski menyatakan mundur dari kursi kepelatihan, Jacksen tetap akan menjadi bagian dari Persis karena masih terikat kontrak bersama manajemen.
Baginya akan banyak hal yang bisa ia bantu untuk pengembangan Persis, salah satunya pada pengembangan pemain muda.
4. Sergio Alexandre (PSIS Semarang)
PSIS Semarang memberhentikan Sergio Alexandre dari posisi pelatih kepala tim, Rabu (24/8/2022).
Pemecatan Sergio Alexandre berdasarkan evaluasi yang diambil oleh manajemen PSIS Semarang pasca-laga lawan Persebaya.
“Per hari ini, posisi Sergio Alexandre sebagai pelatih kepala PSIS telah resmi kami berhentikan dengan alasan hasil buruk dan permainan yang belum sesuai ekspektasi dalam enam laga awal BRI Liga 1 musim ini."
“Ini merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh manajemen klub. Demi kebaikan klub PSIS kedepannya,” ujar CEO PSIS, Yoyok Sukawi, dikutip dari situs resmi klub psis.co.id, Rabu (24/82022).
Untuk sementara, caretaker akan dipegang oleh asisten pelatih Achmad Resal yang dibantu beberapa staff kepelatihan lainnya.
“Sambil kami cari pelatih kepala baru, untuk sementara tim akan dipegang coach Resal yang dibantu staff kepelatihan lainnya,” kata Yoyok Sukawi.
5. Dejan Antonic (PS Barito Putera)
PS Barito Putera mengakhiri kerjasama dengan pelatih kepala mereka Dejan Antonic, Kamis sore (25/8/2022).
Berakhirnya kerjasama ini, tidak lepas dari menurunnya penampilan klub berjuluk Laskar Antasari tersebut di lima laga awal pada kompetisi BRI Liga 1 2022.
Riski pora dan kawan-kawan hanya meraih satu kemenangan dan menelan empat kekalahan.
Manager PS Barito Putera, Ikhsan Kamil menjelaskan, berakhirnya kerjasama Laskar Antasari dengan Dejan merupakan kesepakatan dari kedua belah pihak, lantaran persoalan prestasi.
“Keputusan itu adalah hasil kesepakatan kita bersama dan coach dejan, tidak ada permasalahan apapun, termasuk dengan pemain," ucap Ikhsan dikutip dari Instagram resmi klub @psbaritoputeraofficial Kamis (25/8/2022)
Menurut Ikhsan, perpisahan tersebut merupakan hal biasa dalam sebuah klub sepakbola.
"Pilihan mengakhiri kerja sama itu pasti soal prestasi, kita tahu posisi Barito saat ini di dasar klasemen.
"Kita doakan coach Dejan selalu sukses dalam karier dan kita menganggapnya sebagai keluarga besar Barito Putera," ujar Ikhsan.
6. Eduardo Almeida (Arema FC)
Eduardo Almeida resmi dipecat Arema FC pada Senin (5/9/2022).
Arema FC resmi memecat Almeida setelah tim Singo Edan menjalani laga pada pekan ke-8 BRI Liga 1 2022 menghadapi Barito Putera di Stadion Demang Lehman pada Sabtu (4/9/2022).
Diketahui, Arema FC hanya mampu bermain imbang saat bertandang ke markas Barito Putera.
“Keputusan ini resmi ditegaskan setelah semua jajaran pimpinan dan manajemen Arema FC bulat mengevaluasi kinerja pelatih kepala,” tegas Manajer Arema FC Ali Rifky dikutip dari aremafc.com Senin (5/9/2022).
Sebagai pengganti Almeida, Arema FC menunjuk pelatih Kuncoro sebagai caretaker untuk menghandle tim Singo Edan.
Sebelumnya, Almeida telah memberikan gelar juara Piala Presiden 2022 saat menukangi Arema FC.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)