Menit ke-17, Persis Solo mendapat peluang di kotak penalti PSS Sleman.
Alfath Fathier menerima umpan dari Massidoro, ia kemudian bergerak mendekati gawang lalu melepaskan tembakan.
Namun, tembakan mantan pemain Persija Jakarta itu masih melambung dari gawang M Ridwan.
Memasuki menit ke-20, giliran PSS Sleman yang memiliki peluang.
Pergerakan Bagus Nirwanto di sisi kanan begitu apik, ia mengontrol bola lalu melepaskan tembakan ke arah gawang, tapi sayang diblok oleh Rian Miziar.
Laga berjalan cukup alot antara kedua tim, sejumlah peluang yang tercipta tidak mampu dimaksimalkan dengan baik.
Kreatifitas lini tengah Persis Solo masih menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih Rasiman.
Pemain Persis Solo lebih dominan mengembangkan permainan di sisi sayap, terlebih yang hanya mengandalkan peran Messidoro.
PSS Sleman lebih kerap mendapat peluang dari tendangan pagar yang mengarah ke kotak penalti Persis Solo.
Namun, selama 45 menit babak pertama, upaya tersebut belum efisien untuk mendapatkan gol.
Jelang jeda turun minum, Duarte sempat mencploskan si kulit bundar ke gawang Riyandi.
Hal itu berawal dari set piece yang dieksekusi pemain PSS yang mengarah langsung ke kotak penalti Persis.
Bola sempat disundul oleh pemain PSS yang mengarah ke gawang, namun sayang Duarte mengambil kesempatan tersebut untuk menyundul bola ke arah tiang dekat.
Gol Duarte dianulir karena berada dalam posisi offside.