News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Definisi Nyaman yang Sesungguhnya, Verratti Tolak Gabung AC Milan demi Si Lumba-Lumba

Penulis: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri, bek Paris Saint-Germain asal Portugal, Nuno Mendes, striker Paris Saint-Germain asal Perancis, Kylian Mbappe, gelandang Paris Saint-Germain asal Italia, Marco Verratti, dan gelandang Paris Saint-Germain asal Argentina, Leandro Paredes melakukan selebrasi usai mereka memenangi laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) melawan Real Madrid di Stadion Parc des Princes, Paris, Perancis, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB. PSG berhasil memetik kemenangan dengan skor 1-0 (0-0). AFP/FRANCK FIFE

TRIBUNNEWS.COM - Gelandang andalan Paris Saint-Germain (PSG) dan Timnas Italia, Marco Verratti memiliki beragam cerita dalam kariernya sebagai pesepak bola.

Satu di antaranya melewatkan peluang untuk berlabuh ke tim elite Liga Italia, AC Milan.

Marco Verratti saat itu memilih bertahan di Pescara dan menolak AC Milan ketika usianya masih 15 tahun.

Verratti, menjadi satu di antara nama pemain Italia yang tergolong anti mainstream.

Baca juga: Jawaban Narsis Bomber AC Milan saat Diminta Pensiun, Ibrahimovic: Belum Ada yang Selevel Denganku

Gelandang Italia Marco Verratti bereaksi pada akhir pertandingan sepak bola play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Italia dan Makedonia Utara, pada 24 Maret 2022 di stadion Renzo-Barbera di Palermo. (Photo by Alberto PIZZOLI / AFP) (AFP/ALBERTO PIZZOLI)

Berbeda dari kebanyakan penggawa Gli Azzurri, Verratti namanya mulai moncer sejak membela PSG.

Meski bakatnya sudah terlihat jelas bersama Si Lumba-Lumba (julukan Pescara), namun Verratti belum pernah membela tim Liga Italia lainnya.

Bahkan ketika dirinya mendapatkan kesempatan untuk masuk akademi AC Milan, Verratti muda memilih mengacuhkannya.

"Saya bahagia dan mencintai orang-orang di Pescara. Kami memiliki satu hati, dan menjadi keluarga besar adalah kunci utamanya," terang Verratti, dikutip dari laman Football Italia.

"Saya sangat berterima kasih kepada Delfini (Pescara) karena memberikan begitu banyak hal dan pengalaman. Ketika ada tim yang memberikan seorang anak sebuah kenyamanan dalam bermain sepak bola, maka ikatan emosi sangat jelas," tambahnya.

Sangking nyamannya menjadi bagian Pescara, Verratti sampai mengacuhkan tawaran dari Rossoneri.

"Ketika saya berusia 15 tahun, saya berada di Pescara dan mereka mengatakan kepada saya untuk mengemasi tas saya untuk pergi ke Milan, tetapi saya ingin tinggal di sini,

Karena saya merasa baik di sini dan karena saya tidak ingin langsung melihat olahraga ini sebagai pekerjaan bahkan pada usia itu," sambung penggawa Gli Azzurri ini.

Pescara memiliki tempat khusus di hati gelandang 27 tahun tersebut. Bak kacang yang tak lupa kulitnya, dia sangat menghargai klub Liga Italia tersebut karena sangat berjasa atas kariernya sejauh ini.

"Dalam arti sepakbola Pescara adalah awal dari segalanya, awal dari mimpi besar dan itu memungkinkan saya untuk memenangkan Kejuaraan Eropa dan berada di tempat saya hari ini.

“Ketika saya dipanggil untuk tim nasional untuk pertama kalinya, saya masih di sini. Saya tidak akan pernah berhenti berterima kasih kepada Pescara atas semua yang telah mereka lakukan untuk saya," kenang sang gelandang.

Verratti menjadi satu di antara pemain PSG yang loyal. Ini menjadi musim kesembilannya membela klub Ligue 1 tersebut. Dia memiliki kontrak hingga Juni 2024.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini