Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arema FC bisa kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah dalam sisa laga di Liga 1 musim 2022/2023.
Hal itu akibat kerusuhan yang terjadi usai Derbi Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang (1/10/2022).
Baca juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Mobil Dinas Polisi Ikut Dirusak dan Dibakar
Dalam duel yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan tim tamu Persebaya tersebut akhirnya berakhir ricuh.
Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing pun menyesalkan kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan itu.
"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti," kata Erwin, dilansir dari situs resmi PSSI.
Erwin belum bisa memastikan berapa korban yang meninggal atau terluka dalam tragedi ini.
Namun, jika ada korban yang meninggal itu sudah menjadi ranah pidana dan akan ditindaklanjuti oleh kepolisian.
"Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum," tutur Erwin.
Erwin juga memastikan bersama dengan tim dari PSSI segera berangkat ke Malang untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
Hal itu dilakukan agar saat sidang Komdis nanti bisa memutuskan hukuman apa yang layak diberikan kepada Arema FC.
Baca juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Mobil Dinas Polisi Ikut Dirusak dan Dibakar
127 Korban Meninggal
Kerusuhan suporter terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.
Pemicu kerusuhan tersebut diduga karena ribuan orang dari tribun penonton masuk ke lapangan usai Arema FC dikalahkan Persebaya dikalahkan dengan skor 2-3.