Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepakbola Indonesia tengah berduka, Sabtu (1/10/2022) malam, lebih dari 170 orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Tragedi ini terjadi usai Arema FC kalah dari tim tamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Buntut dari tragedi tersebut PSSI menghentikan Liga 1 2022/2023 selama sepekan ke depan sambil menunggu hasil investigasi yang dikepalai oleh Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.
“Tadi, dini hari PT LIB dan kita diskusi, Ketum telah memutuskan untuk menghentikan liga selama satu pekan kedepan. Tentu akan kita lihat perkembangannya, bila harus dihentikan dan ditambah waktu penghentian, kita akan melihat situasi di hari-hari yang akan datang,” kata Sekjen Yunus Nusi di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2022).
Lebih lanjut, Yunus Nusi membenarkan bahwa kejadian ini juga tak luput dari perhatian negara-negara lainnya.
Bahkan beberapa federasi sepakbola negara lain menanyai hal ini kepadanya.
“Tentu juga media internasional dan FIFA, AFC dan termasuk beberapa federasi yang sudah menghubungi saya tadi malam sampai sekarang, baik mengucapkan bela sungkawa atau menanyakan kejadian tersebut. Bahwa kejadian tersebut merupakan kejadian yang sangat luar biasa, 100 lebih korban, hampir seperti kejadian yang di Peru dan Ghana,” kata Yunus Nusi.
Yunus Nusi mengaku khawatir FIFA akan memberikan sanksi kepada Indonesia terkait tragedi ini.
Untuk itu pihaknya terus menjalin komunikasi dengan FIFA dan berharap FIFA tak memberikan hukuman berat mengingat tahun depan Indonesia akan menggelar Piala Dunia U-20 2023.
“Tentu ini jadi atensi semua pihak termasuk PSSI. Kami akan bangun komunikasi dengan PSSI untuk menjelaskan bahwa PSSI, Indonesia agar tidak terdampak sanksi dll. Kami harap jangan ambil keputusan yang terlalu terburu-buru. FIFA juga akan berkunjung ke indonesia untuk melihat dan mendengarkan secara jelas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan,” terangnya.