News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Tangani Tragedi Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan, Manajemen Singo Edan Bentuk Crisis Center

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. SURYA/PURWANTO

TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Arema FC gerak cepat dalam memberikan respons atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Big match Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan rampung digelar dengan skor 2-3, Sabtu (1/10/2022).

Namun kericuhan terjadi seusai peluit panjang babak kedua berbunyi. Sejumlah oknum Aremania menyerbu memasuki lapangan pertandingan.

Baca juga: Fakta Tragedi Kanjuruhan Laga Arema FC vs Persebaya: Telan 127 Korban Jiwa hingga Liga 1 Terhenti

Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 127 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

Perusakan fasilitas stadion hingga perusakan beberapa kendaraan milik petugas kepolisian pun terjadi. Imbasnya, bentrokan dengan petugas keamanan pun tak terhindarkan.

Akibatnya, kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan kali ini memakan ratusan korban jiwa.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta.

Dia menuturkan jatuhnya korban jiwa berasal dari pihak suporter dan anggota polisi.

“Telah meninggal 127 orang, 2 diantaranya anggota POLRI. Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meningal di rumah sakit pada proses penolongan” Jelas Irjen Nico Afinta, dikutip dari Surya.

Nico merinci, dari jumlah korban tewas, 34 di antaranya meninggal dunia di stadion, sisanya di rumah sakit.

Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.

Dugaan sementara, para korban terinjak-injak suporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.

Akibat insiden ini, kompetisi Liga 1 dihentikan untuk sementara selama sepekan. PT LIB dan PSSI sudah mengonfirmasi hal tersebut.

Sebagai tindak lanjut atas insiden ini, manajemen Arema FC membentuk Crisis Center.

Ini merupakan posko infoirmasi untuk korban menerima laporan dan penanganan korban yang di rawat di rumah sakit.

"Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," terang Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC, seperti yang dikutip dari laman resmi klub.

Manajemen Arema FC menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban.

"Kepada keluarga korban manajemen arema fc memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," pungkas Haris.

(Tribunnews.com/Giri)(Surya.co.id/Abdullah Faqih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini