Dinding pagar tribun tak kuasa menahan beban fans The Reds yang mendorong dan melompatinya.
Walhasil, ratusan orang tertimpa dinding yang berjatuhan ke arah mereka.
Imbas atas kejadian tersebut, sebanyak 39 nyawa melayang dan 600 orang mengalami luka-luka.
Kebanyakan korban yang berjatuhan berasal dari fans Juventus yang tak berdaya tertimpa dinding pagar tribun dan diserang oleh holigan kota Merseyside itu.
Setelah dilakukan investigasi, supporter Liverpool divonis bersalah akibat kejadian Heysel tersebut.
Pengamat UEFA, Gunter Schneider dengan tegas mengatakan kesalahan itu miliki fans Liverpool.
"Hanya fans Inggris yang bertanggung jawab. Tentang itu tidak ada keraguan," ucapnya, dikutip dari Goal Internasional.
Penyelidikan resmi pun dilakukan oleh sistem pengadilan Belgia ketika itu yang menemukan kesalahan jatuh kepada orang Inggris dan akhirnya dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan dipenjara.
Saksi mata Ed Vulliamy yang menulis untuk Guardian menyatakan, "Tanda-tanda itu ada di sana sepanjang hari, ketika para penggemar Inggris mabuk dan gaduh dalam perjalanan mereka ke venue.
"Faktanya, mereka telah berada di sana selama bertahun-tahun. Inggris berada di patriotik turbo-change setelah pemilihan Margaret Thatcher dan perang di Falklands, dan tidak ada yang mengungkapkan suasana hati dengan artikulasi yang lebih besar daripada 'anak-anak kami' mendukung tim sepak bola di Eropa."
Imbasnya, di tanggal 30 Mei 1985, UEFA memberi hukuman berupa larangan bermain bagi klub-klub Inggris di kompetisi eropa selama 5 tahun lamanya.
Namun pada 2 Juni 1985, FIFA yang mendengar hal tersebut memutuskan untuk menambah larangan bermain bagi klub-klub Inggris untuk tak ikut serta di kompetisi dunia.
Inggris pun melakukan banding terhadap FIFA pada 6 Juni 1985 menurut laporan The Guardian.
Banding Inggris diterima FIFA.