News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Imbas Tragedi Kanjuruhan, Seluruh Anggota PSSI Didesak Mundur

Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Achsanul Qosasi meminta agar semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mundur dari jabatannya akibat tragedi Kanjuruhan yang terjadi - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (tengah) bersama Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto (kiri) dan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat acara penandatanganan kontrak dan perkenalan pelatih baru Timnas Indonesia, di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/12/2019). Dalam acara tersebut, Shin Tae-yong mendapat suvenir jersey Timnas Indonesia bernomor punggung 1 dengan nama punggung Shin Tae Yong. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi geram dengan peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, (1/10/2022) malam WIB.

Melalui Twitter resminya, Achsanul Qosasi meminta agar semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mundur dari jabatannya akibat tragedi Kanjuruhan yang terjadi.

Statemen tersebut ia lontarkan pada Minggu (2/9/2022), Presiden Madura United itu menyampaikan empat poin yang menjadi sorotan.

Baca juga: Kondisi Jenazah Tragedi Kanjuruhan: Wajah Menghitam Kena Gas Air Mata, Ada luka di Lengan dan Paha

Anggota BPK Achsanul Qosasih (Tribunnews.com/Ferdinand Waskita)

"Mungkin ada yang tak sependapat dengan saya, tapi inilah sikap saya sebagai Presiden klub Madura United FC, atas tragedi di Kanjuruhan," kata Achsanul Qosasi.

Pernyataan pertamanya adalah, "Hentikan kompetisi, sampai ada statement resmi FIFA."

Yang kedua, "PSSI wajib bertanggung jawab dan semua pengurusnya harus mundur, sebagai respect terhadap korban dan keluarganya."

Pernyataan ketiga, "Tak perlu PSSI membuat tim ini itu. Serahkan saja kepada Kemenpora/KONI selaku organ pemerintah. Libatkan penegak hukum dan FIFA untuk membuat investigasi atau langkah yang diperlukan."

Terakhir, "Jangan melokalisir kesalahan “di Malang”. Bahwa yang salah seolah yang mengurus pertandingan di Malang. Ini Keputusan Federasi Nasional, dibawah kendali Federasi (PSSI), tragedi dunia sepakbola."

Laporan dari Jendral Listyo Sigit Prabowo, menyebutkan sudah ada 125 nyawa yang hilang di tragedi Kanjuruhan tersebut hingga Senin (3/10/2022) pukul 14.15 WIB.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini