Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ZURICH – Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino, menyampaikan belasungkawa terdalam atas insiden berdarah yang terjadi dalam lanjutan pertandingan liga satu, yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).
“Dunia sepak bola sedang berduka menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Gianni Infantino dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh situs FIFA, Minggu (2/10/2022).
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini.
Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” tambahnya.
Baca juga: PSSI: Kick Off Arema FC vs Persebaya Sudah Kesepakatan Bersama Polisi, Panpel dan PT LIB
Seperti diketahui, insiden kerusuhan yang melibatkan suporter Arema dengan kepolisian, telah menewaskan 129 orang dan 180 lainnya mengalami luka-luka.
Mengutip dari CNN, suporter tuan rumah yakni Aremania yang tidak terima dengan kekalahan klub kebanggaannya tersebut langsung menyerbu masuk ke lapangan dan polisi mengambil tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata.
“Pertama-tama terjadi kerusuhan, lalu berubah menjadi anarkis. Mereka (suporter Arema) mulai menyerang dan merusak mobil petugas,” kata Nico Afinta, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur.
Akibat dari insiden berdarah ini, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menangguhkan pertandingan liga satu untuk minggu depan dan melarang Arema FC menjadi tuan rumah untuk sisa musim ini.
"PSSI menyayangkan aksi suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan," kata Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI dalam keterangannya, Minggu (2/10).
Dia menambahkan bahwa insiden tersebut telah “mencoreng wajah sepakbola Indonesia” dan pihaknya akan melakukan penyelidikan resmi atas peristiwa tersebut.