Said Abdullah: Undang FIFA Buat Investigasi Tragedi Kanjuruhan
Toni Bramantoro/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah meminta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Kepolisian Republik Indonesia untuk mengundang Federasi Sepakbola Internasional atau FIFA menginvestigasi tragedi Kanjuruhan Malang.
“Ini perlu untuk menjaga kredibilitas investigasi dan sepakbola Indonesia di mata dunia,” kata Said Abdullah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Sehubungan dengan itu, dia mengusulkan agar Liga 1 dihentikan sementara hingga FIFA selesai melakukan investigasi dan mengeluarkan rekomendasi.
Hal ini, kata Said Abdullah, semata-mata untuk menjaga kredibilitas kompetisi sepakbola yang ada di Tanah Air.
Baca juga: Kesaksian Striker Arema ke Media Spanyol, Abel Camara Lihat Suporter Meninggal di Ruang Ganti
Baca juga: Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Punya Firasat Aneh Sebelum Musibah, Larang Putra Berangkat Maghrib
“Penyelenggaraan kompetisi sepakbola profesional di Tanah Air ke depan tidak hanya mementingkan aspek bisnis, tetapi juga kepatuhan terhadap keseluruhan aturan FIFA dari semua pihak, agar tragedi memilukan seperti di Stadion Kanjuruhan Malang tidak terulang kembali,” tegas politis asal Jawa Timur itu.
Pada bagian lain, Said Abdullah mengusulkan, bila nanti liga kembali bergulir, maka PSSI harus melakukan audit pelaksanaan setiap pertandingan sepakbola hendak digelar hingga pertandingan selesai.
“Dan menghentikan pertandingan bila ada ketidakpatuhan terhadap peraturan FIFA. Langkah preventif ini untuk menghindarkan tragedi pilu di Kanjuruhan terulang kembali,” kata Said Abdullah lagi.
Baca juga: Liga 1 2022 Disetop Buntut Tragedi Kanjuruhan Pasca-Laga Arema-Persebaya, Persib vs Persija Batal
Baca juga: Ketua Umum PSSI Iwan Bule Pimpin Investigasi Tragedi Usai Laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan
Dia meneruskan, “Meskipun urusan teknis sepakbola menjadi wewenang penuh PSSI, perlu kiranya Kemenpora ikut memberikan pengawasan untuk membantu PSSI, atau mengingatkan PSSI terhadap kemungkinan ketidakpatuhan penyelenggaraan pertandingan oleh pihak penyelenggara.”
Politisi PDI Perjuangan itu juga menyampaikan ucapan turut berduka atas meninggalnya 157 pendukung Arema Malang dalam insiden mengenaskan seusai Arema Malang kalah 2-3 Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.
“Ingat jangan pernah ada sepakbola mengorbankan nyawa manusia. Sungguh kita menyesal dan penyesalan memang di akhir tragedi. Andai semua pihak senantiasa disiplin menjalankan ketentuan induk sepakbola dunia, FIFA, barangkali tragedi tidak akan terjadi,” ujarnya.
Sehubungan dengan itu Said Abdullah meminta semua pihak baik penyelenggara pertandingan, PSSI, Pemda, maupun masyarakat bergotong royong memberi santunan bagi keluarga korban yang meninggal serta membantu pengobatan mereka yang dirawat di rumah sakit.
Dia juga menyayangkan peristiwa ini terjadi di tengah kebanggan rakyat Indonesia pada prestasi Timnas Indonesia yang berhasil mengalahkan Timnas Curacao. Negara ini menempati peringkat FIFA lebih baik dari Indonesia yaitu di posisi 84 dunia.
Selain itu, prestasi Timnas U-17 juga menakjubkan di kualifikasi Piala Asia U-17. “Kami di DPR selalu mendukung kebutuhan anggaran dan langkah-langkah PSSI serta Kemenpora ketika meminta persetujuan naturalisasi sejumlah pemain muda berbakat, dan masuk menjadi skuad pada sepakbola tanah air,” ungkapnya.
Pada bagian akhir, Said Abdullah berharap agar usulan dan pendapatnya itu menjadi sumbangan produktif untuk kemajuan sepakbola Indonesia ke depan.
“Semoga urun pikir atas tragedi pilu di Kanjuruhan dapat memberi pertimbangan yang produktif bagi seluruh pihak untuk kemajuan sepak bola nasional dan kita mengheningkan cipta disertai dengan ketulusan doa bagi yang meninggal, kesembuhan bagi yang dalam perawatan dan kesabaran serta ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga yang sanak saudaranya meninggal dalam tragedi memilukan ini,” kata Said Abdullah.