News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

FIFA Tak Beri Sanksi Sepak Bola Indonesia, Jokowi: Gianni Infantino akan Datang ke Indonesia

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Tribunnews: Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden FIFA Gianni Infantino. Diketahui sepak bola Indonesia tak dikenai sanksi oleh Fifa pasca-tragedi Kanjuruhan.

"Tapi kemudian berjalan lancar dan evakuasi pada saat itu dipimpin langsung oleh Kapolres, di sisi lain di saat yang bersamaan penonton semakin banyak yang turun ke lapangan sehingga pada saat itu kemudian beberapa anggota mulai melakukan kegiatan-kegiatan penggunaan kekuatan," ucap Kapolri.

"Seperti yang kita lihat ada yang menggunakan tameng, termasuk pada saat mengamankan kiper Arema FC saudara Adilson Maringa."

Penonton pun semakin banyak yang ke lapangan, dari tribun.

Beberapa personel mulai menembakkan gas air mata.

Kapolri menyebut terdapat dapat 11 personel yang menembakkan gas air mata.

Yakni, di tribun selatan 7 tembakan, tribun utara 1 tembakan, dan ke lapangan 3 tembakan.

"Tentulah ini yang kemudian mengakibatkan para penonton terutama yang ada di tribun panik, merasa pedih dan berusaha untuk segera meninggalkan arena," katanya.

Baca juga: Arema FC Akan Terima Dampingan Psikologis Usai Tragedi Kanjuruhan

Di satu sisi, lanjut Jenderal Listyo Sigit, tembakan tersebut dilakukan dengan maksud untuk mencegah agar penonton yang di tribun turun ke lapangan.

Hingga akhirnya para penonton yang terselimuti gas air mata tersebut, berdesakan berusaha untuk keluar.

Namun terdapat kendala, yakni tidak semua pintu di Stadion Kanjuruhan dibuka.

Diketahui di Stadion Kanjuruhan terdapat 14 pintu.

Sejumlah umat Hindu melakukan ritual doa bersama dan meruwat Stadion Kanjuruhan dalam acara "Pangruwating Bumi Kanjuruhan", di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022). Kegiatan tersebut untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa hingga 131 orang. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

"Seharusnya 5 menit sebelum pertandingan berakhir maka seluruh pintu tersebut seharusnya dibuka, namun saat itu pintu dibuka, namun tidak sepenuhnya, hanya berukuran satu setengah meter dan para penjaga pintu tidak berada di tempatnya."

Diketahui berdasarkan pasal 21 regulasi keselamatan PSSI, menyebutkan bahwa penjaga pintu harus berada di tempatnya selama penonton belum meninggalkan stadion.

Selain itu, kata Kapolri, terdapat besi melintang setinggi 5 cm yang dapat mengakibatkan penonton atau suporter menjadi terhambat pada saat melarikan diri melewati pintu.

Penonton yang berjumlah sangat banyak tersebut berdesakan, dan menyumbat pintu dengan waktu hampir 20 menit.

"Korban banyak yang mengalami patah tulang, trauma di kepala dan sebagian besar yang meninggal mengalami afeksia."

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini