TRIBUNNEWS.COM, BALI - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada awal bulan Oktober lalu turut menjadi perhatian bagi pemain Bali United, Gunawan Dwi Cahyo
Seperti yang diketahui sebelumnya, ratusan suporter menjadi korban dari kejadian pilu selepas laga pekan ke-11 Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya.
Seolah menjadi cambuk, kejadian tragis ini pun membangkitkan simpati dan kesadaran seluruh elemen penggiat sepak bola Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan pun menjadi momentum untuk intropeksi diri dan belajar dari pengalaman duka ini.
Bahkan beberapa kelompok suporter yang sebelumnya terkenal memiliki sejarah rivalitas yang cukup sengit kini mendeklarasikan persatuan.
Salah satu bukti nyatanya adalah yang terjadi di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta , Selasa (4/10/2022) malam.
Pada malam tersebut suporter pendukung PSIM, Persis Solo, dan PSS Sleman bisa berada di dalam satu tempat yang sama.
Selain aksi di Jogja, pada Rabu (5/10/2022) malam, Bonek yang dikenal sebagai suporter rival klub Arema Malang juga turut sampaikan bela sungkawa.
Hal ini ditunjukkan dengan kedatangan mereka ke Stadion Kanjuruhan untuk mendoakan Aremania yang menjadi korban tragedi tersebut pada .
Baca juga: Aremania Menggugat: Penetapan 6 Tersangka Titik Awal Pengusutan Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Gegara Nama Stadion, Tottenham Hotspur Bisa Jadi Klub Sultan Baru Liga Inggris
Menanggapi hal tersebut, Gunawan mengaku sangat mengapresiasi hal positif tersebut.
Pemain kelahiran Jepara ini memiliki harapan besar di balik persatuan suporter tersebut.
Pemilik nomor punggung 13 ini menginginkan jika ke depannya seluruh suporter di Indonesia mampu duduk bersama di satu tribun yang sama tanpa adanya rasa khawatir dan takut lagi.
“Alhamdulillah kalau benar-benar itu terjadi. Semoga kami ke depan bisa melihat semua suporter yang bertandingan bisa berdampingan di dalam satu stadion dan tidak ada rasa ketakutan lagi,” ujar Gunawan seperti yang dikutip Tribunnews.com dari laman ofisial Bali United.
Lebih lanjut, bek tengah ini turut mengungkapkan rasa dukacita yang sedalam-dalamnya kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.
Sebagai mantan pemain Arema FC, ketika mengetahui bahwa ada ratusan korban suporter dalam Tragedi Kanjuruhan inipun membuat hatinya turut berduka.
Maka dari itu, persatuan yang ditunjukkan suporter setelah Tragedi Kanjuruhan tentu sangatlah berarti bagi dirinya dan juga para pendukung Arema.
“Pasti sedih, mendengar cerita tentang hari itu, pasti cukup berat untuk pemain. Semoga semua pemain kuat dan bisa beraktifitas seperti biasa. Saya turut berdukacita untuk Aremania dan Aremanita yang meninggal, semoga husnul khotimah. Amin,” tutup Gunawan.
Update terkait tuntutan korban Tragedi Kanjuruhan
Terkait kabar terbaru dari tuntutan pihak korban, Aremania Menggugat menyatakan bahwa mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan kepada kepolisian.
Kubu Aremania Menggugat juga minta Kapolri mengusut Tragedi Kanjuruhan secara transparan, profesional, dan berkeadilan.
Diketahui Polri telah menetapkan enam tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan, kini mereka dijadwalkan diperiksa di Polda Jatim.
Ketua Tim Advokasi Bantuan Hukum Aremania Menggugat, Djoko Tritahjana harap kepolisian mengungkap siapa saja yang terlibat saat Tragedi Kanjuruhan.
"Semoga penanganan berlangsung secara profesional dan transparan, serta memberi rasa keadilan yang menyeluruh," ucap Djoko kepada seperti yang dikutp Tribunnews.com dari SURYAMALANG.COM, Senin (10/10/2022).
Djoko menegaskan perjuangan Aremania tidak berakhir setelah penetapan 6 tersangka.
Menurutnya, penetapan tersangka ini merupakan titik awal pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Update Tragedi Kanjuruhan Hari Ini: 6 Tersangka Diperiksa di Polda Jatim, TGIPF Panggil PSSI
Aremania Menggugat siap koordinasi dan bersinergi dengan semua pihak demi pengusutan Tragedi Kanjuruhan tuntas.
"Kami berharap proses hukum ini terus berjalan sehingga pihak terkait dapat dimintai pertanggung jawaban secara hukum, baik secara kelembagaan maupun non kelembagaan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim investigasi kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menetapkan enam orang sebagai tersangka.
"Telah menetapkam enam orang sebagai tersangka," kata Kapolri Jenderal Polri Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022).
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)