Meski saat terakhir hal itu terjadi, Juventus berhasil bangkit dengan menyapu bersih 15 kemenangan, yang dimulai dengan mengalahkan Torino.
Seharusnya, derby Turin menjadi momen bagi Bianconeri untuk bangkit seperti dulu.
Peluang itu ada mengingat Torino sendiri sedang melempem tanpa kemenangan di empat laga terakhir, yang diisi tiga kali kalah, dan sekali seri.
Selain itu Juventus pun terbilang punya rekor superior dalam Derby Turin ini.
Mereka hanya kalah satu kali dari 32 pertemuan liga terakhir --menang sebanyak 23 kali --, dan tetap tak terkalahkan melawan Il Toro sejak 2015.
Masalahnya, rekor tandang pasukan Allegri juga sedang memprihatinkan.
Mereka gagal menang dalam sepuluh laga tandang terakhir di berbagai kompetisi, termasuk uji coba.
Dan empat laga terakhir terus kalah beruntun, dengan hanya mencetak satu gol.
Tapi mungkin efek ritiro bisa sedikit membantu. Setidaknya para bomber Juventus bisa lebih tajam lagi untuk mengembali timnya ke jalur kemenangan.
Kabar buruknya, mereka tetap tanpa Angel di Maria yang setelah suspend dua laga, kini kembali harus absen lantaran cedera.
Paul Pogba, Federico Chiesa, dan jjuga Mattia De Sciglio juga masih belum bisa bermain.
Di lini depan, Arkadiusz Milik kemungkinan kembali menjadi starter bertandem bareng Dusan Vlahovic, yang hanya mencetak satu gol melawan Torino dalam delapan laga sebelumnya.
Di kubu Torino, mereka dalam kondisi siap tempur. Dan kemungkinan menurunkan komposisi pemain sama dengan laga terakhir saat imbang kontra Empoli.
Tahun lalu, Antonio Sanabria menjadi pemain Torino pertama yang mencetak dua gol Serie A melawan Juventus sejak 2000.
Namun, striker Paraguay ini sedang tumpul setelah gagal mencetak gol di kandang sendiri selama hampir sembilan bulan. (Tribunnews/den)