News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Paul Pogba Hadapi Pemerasan

Paul Pogba Ditodong Senjata, Dia Menghadapi Pemerasan oleh Geng Terorganisir, Begini Kata Pogba

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paul Pogba saat disambut fan Juventus. Akhir-akhir ini merasa trauma, dia tidak ingin bermain sepak bola lagi gara-gara masalah pemerasan. Dia menangis dan takut keselamatan anak dan istrinya terganggu. Terkait dengan apa yang dialami Pogba, Kejaksaan Paris telah meluncurkan penyelidikan.

TRIBUNNEWS.COM- Pesepak bola Prancis, Paul Pogba merasa trauma setelah dia menjadi korban pemerasan, dia tidak ingin bermain sepak bola lagi gara-gara masalah ini.

Paul Pogba menangis dan takut akan keselamatan anak-anak dan istrinya.

Terkait dengan apa yang dialami Paul Pogba, Kejaksaan Paris telah meluncurkan penyelidikan.

Rincian telah terungkap dari penyelidikan yang diluncurkan oleh Kantor Kejaksaan Paris terhadap klaim Paul Pogba bahwa dia adalah target pemerasan.

Gelandang Juventus mengklaim bahwa pria bersenjatakan senapan, menyerangnya di pinggiran Paris pada 19 Maret dan menuntut lebih dari 12 juta euro.

"Saya takut. Kedua orang itu menodongkan senjata ke arah saya," jelasnya kepada penyidik.

"Karena mereka menahan saya seperti itu di bawah todongan senjata, saya mengatakan kepada mereka bahwa saya akan membayar.

"Mereka meneriaki saya: 'Diam, lihat ke bawah'. Ketika dua pria itu pergi, Roushdane mengatakan kepada saya bahwa saya harus membayar karena jika tidak, kita semua dalam bahaya."

Pogba Merasa Sangat terpengaruh.

Menurut informasi dari Journal du Dimanche, Paul Pogba dalam keadaan shock setelah mengalami kejadian itu

Boubacar Camara mengungkapkan selama interogasi di Kantor Pusat untuk Memerangi Kejahatan Terorganisir (OCLCO).

Camara bertemu dengan Pogba beberapa jam setelah kejadian dan mengungkapkan bahwa pemain internasional Prancis itu berpikir untuk menyerah saja.

"Dia tidak ingin bermain sepak bola lagi," kata Camara.

"Paul menangis. Aku menyuruhnya untuk tenang. Dia menelepon, saya tidak tahu siapa. Dia takut keselamatan anak-anaknya, istrinya, keluarganya," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini