Hingga menit 20, De Bruyne dan kolega sudah menghasilkan 166 operan, menurut statistik Liga Inggris.
Jauh berbeda dengan Leicester yang hanya mengoleksi 66 operan.
Tim asuhan Brendan Rodgers menghasilkan peluang pertama pada menit 24.
Sebuah serangan balik menuju Vardy, striker Inggris itu memberi umpan kepada barnes yang bergerak di sisi sayap.
Barnes menggocek bola melewati adangan Stones dan lepaskan tembakan jarak dekat.
Beruntung bagi City, bola dapat ditepis Ederson.
Tiga menit berselang, giliran Manchester City yang menebar ancaman.
Kevin De Bruyne lepas tembakan sasaran dari luar kotak penalti, tapi bisa ditangkap Ward.
Tiga puluh menit laga berjalan, tensi permainan Man City mulai mengendor.
Berulang kali percobaan ke kotak penalti Leicester dari serangan udara masih bisa dimentahkan Soyuncu.
Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, tidak ada gol yang tercipta dari kedua tim.
Di awal babak kedua, manchester City hampir merubah papan skor pertandingan.
Serangan pertama dari De Bruyne. Ia mengirim umpan terobosan kepada Bernardo Silva di sisi sayap.
Silva kemudian lepas umpan mendatar yang disontek Rodri, namun masih melebar dari gawang Ward.