Namun, situasi langsung memburuk setelah dikalahkan Chelsea 2-1 di laga terakhir.
Yang patut diwaspadai dari Die Roten Bullen ini adalah stamina, dan determinasi mereka yang tinggi. Maklum saja, mereka mayoritas diperkuat pemain berusia di bawah 23 tahun.
Salzburg rata-rata menurunkan starting XI termuda di babak penyisihan grup tahun ini: hanya 22 tahun dan 279 hari.
Dan para prajurit muda ini siap bertemmpur dengan intensitas tinggi sampai detik-detik akhir pertandingan. Hal itu yang harus diwaspadai benar kubu Milan.
Terakhir kali AC Milan tampil di babak 16 besar Liga Champions UEFA adalah pada musim 2013/14.
Ketika itu, susunan pemain AC Milan yang dibintangi Ricardo Kaká di posisi trequartista, di belakang striker Mario Balotelli.
Sembilan tahun kemudian, Kamis (3/11) dini hari nanti, AC Milan memiliki peluang terbaik untuk kembali ke fase knock-out turnamen klub paling bergengsi di Eropa tersebut.
Syaratnya, skuat asuhan Stefano Pioli ini cukup bermain imbang kontra Salzburg dalam laga terakhir penyisihan grup E Liga Champions di Stadion San Siro, Milan (3/11) dini hari.
Ini menjadi semacam kesempatan kedua bagi Rossoneri.
Pasalnya, menyusul dua kekalahan beruntun dari Chelsea 3-0, dan 0-2 lalu, peluang Rossoneri sempat meredup.
Untungnya, mereka membuka lagi pintu harapan setelah melindas Dinamo Zagreb 0-4, disusul kemenangan Chelsea atas Salzburg.
Hasil di pekan ke-5 Liga Champions lalu membuat Milan lebih aman di posisi dua dengan tujuh poin, berselisih satu poin dengan Salzburg di peringkat tiga.
Chelsea di puncak, dan sudah pasti lolos dengan sepuluh poin, sedang Zagreb juru kunci dengan empat poin. (Tribunnews/den)
Live on
Vidio
Kamis (3/11) Pukul 03.00 WIB