Beda Perjalanan Persib dan Persija Sepanjang 2022, Revolusi Luis Milla Angkat Maung dari Zona Merah
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung sempat digadang-gadang menjadi satu di antara calon juara musim kompetisi 2022 di Liga 1.
Nyataya, Persib Bandung yang awalnya dilatih Robert Rene Alberts mengalami periode sulit di awal musim kompetisi tahun ini.
Kedatangan Luis Milla menggantikan Robert Alberts, sejauh ini terbukti mengangkat posisi Maung Bandung yang sempat tenggelam di zona papan bawah Klasemen Liga 1.
Baca juga: Deschamp Gebrak Meja, Kylian Mbappe Nyolot ke Rekan, Ini Situasi di Ruang Ganti Prancis Saat Final
Baca juga: Klasemen Liga 1 Seusai Persib Kalahkan Persita, Maung Bandung Tempel Ketat Persija di Lima Besar
Luis Milla terbukti menjadi pengubah nasib Persib Bandung di Liga 1 2022/23, dari terancam degradasi menjadi pesaing jalur juara.
Persib Bandung belum berhenti menikmati masa bulan madu bersama Luis Milla, yang kini "berusia" delapan pertandingan.
Persib Bandung pertama kali merasakan sentuhan Luis Milla pada laga kontra Rans Nusantara FC yang berakhir dengan kemenangan 2-1, (4/9/2022).
Lantas pada Rabu (21/12/2022), Persib Bandung kembali menuai kejayaan berupa hasil 1-0 atas Persita Tangerang.
Dengan demikian, Persib telah menjalani delapan laga bersama Milla dengan tanpa terkalahkan!
Rinciannya, Maung Bandung menang tujuh kali dan hanya imbang satu kali, itu pun saat mengakhiri laga dengan 10 pemain akibat cedera parah Zalnando.
Rentetan panjang tanpa kalah itu membuat Persib berubah dari tim terancam degradasi menjadi penantang serius kandidat juara.
Sempat Jadi Tim Papan Bawah, Tim dengan Rekor Pertahanan Terburuk
Saat Luis Milla tiba, Persib tengah terseok pada pekan ke-7 hingga terjerumus ke peringkat 15, alias satu strip di atas zona merah.
Di dua laga awal musim ini, Persib cuma meraih satu poin hasil satu kali imbang melawan Bhayangkara FC dengan skor 2-2 dan satu kekalahan 1-3 atas Madura United.
Hingga pekan ke-7 Liga 1 2022, Persib sudah kalah empat kali.
Persib tumbang di hadapan pendukungnya sendiri oleh Bali United dengan skor 2-3. Setelah itu, Ciro Alves dkk dibantai PSM Makassar dengan skor 1-5.
Hasilnya, Maung hanya mengoleksi 7 poin dari 7 pertandingan yang telah dijalaninya. Mereka berada 2 tingkat di atas zona degradasi.
Saat itu, Persib berstatus tim pertahanan terjelek di Liga 1, dengan jumlah bobol mencapai 16 gol.
Revolusi Luis Milla
Luis Milla melihat permasalahan di lini belakang tersebut, dan mengubah sistem menjadi tiga bek.
"Tim memiliki masalah dengan pertahanan, kami punya masalah di sana dan kami ingin lebih aman di belakang," ujar Milla usai laga perdana (4/9/2022).
"Jadi saya memilih untuk memainkan tiga bek tengah dan ditopang dua wingback (total lima bek saat bertahan)," jelas Milla.
Seiring berjalannya waktu, rezim Luis Milla digerogoti badai cedera dan pemanggilan pemain ke timnas Indonesia.
Tahan Banting Meski Tanpa Sederet Pemain Utama
Saat mengalahkan Persita Rabu (21/12/2022) malam, Persib tampil tanpa delapan pemain utama.
Luis Milla pun membeberkan rahasia solidnya Persib dengan skuat pincang tersebut.
"Saya pikir kunci kemenangan pada pertandingan hari ini adalah sama-sama berjuang, kami seperti keluarga, sebagai tim harus bekerja keras," ucap Milla (21/12/2022).
"Siapa pun yang tampil perlu memiliki rasa percaya diri, mau bekerja keras, dan pintar, itu jadi salah satu kunci keberhasilan kami sampai sejauh ini."
"Kita tahu bahwa tim ini tidak benar-benar lengkap dan komplet karena ada beberapa pemain yang bergabung timnas Indonesia, ada yang cedera," urainya.
Berkat streak positif itu, Persib kini sejajar dengan Persija Jakarta di klasemen Liga 1 2022/23 dengan sama-sama mengoleksi 29 poin.
Persija Justru Kedodoran
Tak seperti Persib yang tahan banting, Persija terlihat kedodoran dalam beberapa pekan terakhir akibat cedera, sanksi, dan pemanggilan pemain.
Ya, Persib Bandung dan Persija Jakarta mendapatkan hasil berbeda saat dihantam sejumlah varibel gangguan bagi tim seperti badai cedera, akumulasi kartu, dan pemainnya dipanggil timnas Indonesia.
Perbedaan performa tersebut kentara saat Persib Bandung dan Persija Jakarta melakoni sisa putaran pertama Liga 1 2022/23 dalam sistem bubble.
Dalam jadwal padat Liga 1 akibat Tragedi Kanjuruhan, Persib Bandung terus meraup poin penuh sementara Persija Jakarta tersendat.
Kehilangan Momentum Seusai Tragedi Kanjuruhan
Sejak awal musim, Persija Jakarta terlihat terus menanjak dengan performa brilian di tangan Thomas Doll.
Saat Liga 1 dihentikan akibat Tragedi Kanjuruhan, Persija berselisih dua poin dari puncak klasemen dan masih menyimpan satu pertandingan.
Persija bisa dibilang dalam momentum bagus menjelang El Clasico melawan Persib Bandung pada 2 Oktober silam.
Sayangnya partai terpanas itu ditunda akibat Tragedi Kanjuruhan, dan Liga 1 harus dihentikan selama dua bulan.
Libur panjang yang tak diharapkan itu membuat momentum Persija rusak saat Liga 1 digulirkan pada 5 Desember karena absensi pemain.
Terdapat pemain timnas U-20 yang baru bergabung beberapa hari saat Liga 1 dimulai kembali, seperti Ginanjar Wahyu, Alfriyanto Nico, Cahya Supriadi, dan beberapa lainnya.
Adapula pemain cedera yang membutuhkan waktu untuk kembali ke performa terbaik, seperti Maman Abdurrahman, Hamra Hehanusa, dan Ryuji Utomo.
Tiga pemain juga pergi ke pemusatan latihan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022, yaitu Muhammad Ferarri, Hansamu Yama, dan Syahrian Abimanyu.
Belum lagi menghitung sanksi skorsing enam laga yang menimpa striker utama Michael Krmencik.
Dalam situasi badai di atas, Persija sempat dirundung tren tiga laga tanpa menang saat menghadapi Persik Kediri, PSIS Semarang, dan Persebaya Surabaya.
Thomas Doll pun angkat tangan dan melimpahkan sebagian kesalahan ke pihak eksternal yang menggangu timnya.
"Untuk masalah hasil seperti ini saya merasa ini bukan tanggung jawab (saya seorang)," ujar Doll (15/12/2022).
"Kalau misalkan hasil tidak bagus, apalagi pemain U-20 harus ke timnas, itu bukan tanggung jawab dari pelatih," jelasnya.
Persib Melaju
Kondisi demikian tak berlaku untuk Persib Bandung, yang tetap melaju kencang meski dihantam badai yang sama.
Sama seperti Persija, Persib juga melepas beberapa pemain ke timnas U-20, juga mengirim tiga pemain ke timnas senior.
Demikian pula, Persib mendapatkan badai cedera seperti yang menimpa Zalnando dan Teja Paku Alam.
Dalam semua rintangan tersebut, Persib melanjutkan tren delapan laga tanpa kalah di tangan Luis Milla.
Dalam lima pertandingan padat di Desember, Persib juga meraup empat kemenangan dan satu seri (Persija cuma dua menang, dua seri, dan satu kalah).
Akankah Persib mampu melanjutkan tren positif pada tahun 2023 dan menuntaskan Liga 1 musim 2022 dengan torehan juara?
Bisakah Persija bangkit dan menantang Persib dalam perburuan gelar juara Liga 1 2022 pada 2023?
Patut ditunggu.
(*/BolaNas/Najmul Ula)