Handsball ini terjadi ketika Moore mengantisipasi tendangan Sambi Lokonga.
Sayangnya wasit David Coote berpandangan lain dan tidak memberi Arsenal penalti.
Selepas turun minum, kedua belah pihak Oxford maupun Arsenal masih mempertahankan 11 pemain di atas lapangan.
Pelatih dari kedua tim belum memanfaatkan pergantian pemain pada awal babak kedua.
Menit 55, Arsenal hampir saja mencetak gol andai tendangan Bukayo Saka tidak diblokir Lewis Bate.
Namun pertahanan Oxford akhirnya kebobolan gol pertama pada meniot 63,
Berawal dari pelanggaran Djavan Anderson kepada Gabriel Martinelli.
Arsenal dihadiahi tendangan bebas dan akan dieksekusi oleh Fabio Vieira.
Bola umpan Vieira mampu diteruskan El Neny dengan sundulan yang masuk ke gawang.
Sementara pasukan Karl Robinson tidak tampil terlalu baik setelah Arsenal memecahkan kebuntuannya.
Kualitas playmaking dari Vieira muncul sekali lagi di menit ke-70, saat bola terobosannya menemukan Nketiah.
Situasi ini mampu dimanfaatkan Nketiah untuk mencetak gol kedua Arsenal setelah melewati Edward McGinty dan mengarahkan bola ke jaring kosong.
Hanya enam menit kemudian, nyanyian "Eddie" terdengar di ujung tandang, saat pemain berusia 23 tahun itu mengeksekusi bola dengan chip ke atas.
Bola chip Nketiah pun masuk dan membuat Arsenal pesta gol 0-3 hingga akhir pertandingan.
(Tribunnews.com/Ipunk)