TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra menanamkan ke benak para punggawanya agar semangat mereka tidak luntur karena bermain di luar Bali selama putaran kedua ini, seperti didampaikan kiper Muhammad Ridho.
“Tahun kemarin sudah main bubble, sudah terbiasa kalau untuk tim musafir jadi tidak masalah main di luar bali tanpa penonton, ya mau tidak mau. Dipta untuk persiapan Piala Dunia jadi harap memaklumi, pelatih bilang itu bukan masalah yang besar untuk main di luar Bali,” ujar Ridho.
Bali United dipastikan tidak bisa menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali sebagai markasnya di putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023.
Stadion Dipta tidak dapat dipakai untuk laga Liga 1 karena persiapan sebagai venue Piala Dunia U-20 2023 bulan Mei 2023 mendatang.
Ini bakal menjadi situasi sulit bagi Serdadu Tridatu karena memainkan liga jauh dari pendukungnya.
Panitia pelaksana sudah mengusahakan agar Bali United tetap bermarkas di Bali, namun usahanya mentah.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua LOC (Local Organizing Committee) Stadion Dipta, I Ketut Suantika saat dikonfirmasi Tribun Bali, pada Rabu 11 Januari 2023.
"Kami dari panpel sudah berusaha agar pertandingan bisa dilaksanakan di Stadion Dipta. Bahkan sudah mencoba untuk melakukan komunikasi dengan Bapak Bupati Gianyar,” kata Ketut Suantika.
“Hanya saja memang dari otoritas pemerintahan pusat dalam hal ini PUPR belum boleh memakai Stadion Dipta dan juga beberapa stadion lain yang menjadi venue Piala Dunia U-20 dengan alasan akan adanya perbaikan menjelang event internasional tersebut,” sambungnya.
Lanjut Ketut Suantika menyampaikan, bahwa kedepan selama putaran kedua, Bali United bakal menggunakan markas alternatif Stadion Sultan Agung Bantul dan Stadion Maguwoharjo Sleman.
“Pelaksanaan pertandingan home Bali United akan dilaksanakan di Stadion di Sultan Agung Bantul dan Stadion Maguwoharjo,” tuturnya.
Seperti diketahui, Bali United dipastikan jauh dari suporter dan harus bermarkas di luar Pulau selama putaran kedua hingga akhir musim nanti.
Stadion Sultan Agung Bantul dan Stadion Maguwoharjo Sleman bakal menjadi markas pinjaman mereka karena kandangnya disiapkan untuk venue Piala Dunia U-20 tahun ini.
Namun berdasarkan statistik yang ditorehkan Bali United, bermain di hadapan penonton atau tidak bukan menjadi problema besar.
Selama sistem bubble musim 2021/2022 lalu saja, meski bermain di Bali dan tanpa penonton, Bali United bisa meraih trofi juara dengan catatan 23 kali menang, 6 kali imbang dan hanya 5 kali menelan kekalahan dengan koleksi poin 75.
Dari table kandang musim ini Bali United berada di peringkat 8 dengan meraih 5 kemenangan dan 4 kekalahan mengumpulkan 15 poin, memasukkan 21 gol dan kemasukan 11 gol.
Sementara saat laga tandang Bali United justru menjadi tim paling banyak menang di laga away, mencatat hasil lebih baik yakni 6 kali menang dan 2 kali kalah dengan mengoleksi 18 poin, memasukkan 15 gol dan kemasukan 10 gol.
Lalu di enam laga terakhir yang dilaksanakan dengan sistem bubble di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, bulan Desember 2022 lalu, Bali United juga menunjukkan hasil positif dengan meraih 4 kemenangan dan 2 kali kalah, 12 poin berhasil dikumpulkan dari sini.
Kemudian di putaran kedua ini Bali United yang harus kembali bermain jauh dari suporter, rupanya tak menjadi halangan bagi Bali United melihat torehan bermain di luar kandang.