Pergantian dua pemain Madrid di babak kedua kemudian terbukti jadi pembeda.
Semenit baru merumput, Ceballos menyodorkan bola kepada Vinicius Junior yang kemudian melepaskan sepakan mendatar yang tak bisa ditahan Kiper Filip Jorgensen.
Gol Vinicius membangkitkan semangat Madrid.
Mereka bisa menyamakan skor pada menit ke-70. Gol ini tak lepas dari peran Ceballos.
Umpan silangnya ditanduk oleh Karim Benzema yang ditepis oleh Jorgensen.
Bola muntah tak disia-siakan oleh Eder Militao yang bisa menyambarnya menjadi gol.
Dan di menit ke-86, Ceballos sendiri yang mencetak gol.
Dengan piawai, dia menyambar umpan tarik dari Marco Asensio.
Gol dari dua pemain pengganti yang membuktikan ketajaman strategi dari Ancelotti.
El Real pun sukses melenggang ke babak perempatfinal.
Itulah gol pertama Ceballos musim ini.
Menurutnya, kunci dari kebangkitan El Real adalah semangat pantang menyarah, dan rasa lapar akan kemenangan yang pantang surut.
"Kami memiliki babak pertama yang sangat buruk dan pertandingan itu merupakan perjuangan yang berat.
Tetapi seperti yang dikatakan pelatih, ketika kami menghadapinya, kami membawa rasa lapar dan keberanian yang membuat kami bangga dengan lambang ini.
Begitulah cara kami membalikkan keadaan," ujar Ceballos dikutip dari situs Madrid.
"Mereka unggul sangat awal dan mulai mendominasi permainan.
Tapi tim melakukannya dengan baik untuk bertahan dalam permainan, sesuatu yang telah kami lakukan di pertandingan sebelumnya. Anda seharusnya tidak pernah meremehkan tim ini," ujarnya menegaskan.
(Tribunnews/den)