"Yevhen, ada hal positif, aura di laga perdana muncul. Rasa percaya diri pemain dengan kehadiran Yevhen lebih bagus," ucap Seto usai lawan Rans Nusantara FC," ucap Seto Nurdiantoro dikutip dari TribunJogja.
"Di latihan juga dia cukup signifikan," sambungnya.
Momen ini seirama dengan apa yang diharapkan Jonathan Cantillana.
Pemain asal Palestina itu paham, PSS Sleman berkutat di papan bawah klasemen Liga 1 selama putaran pertama.
Dia menyoroti, tim Elang Jawa tidak seharusnya berada di papan bawah.
Oleh sebab itu, dengan seragam baru, semangat baru, dan tim yang baru dia berharap bisa membantu PSS berada di tempat yang seharusnya.
"Tentu saja, saya ingin membawa PSS Sleman naik klasemen yang lebih baik lagi," ucap Cantillana.
"Sepanjang putaran pertama selalu berada di papan bawah. PSS Sleman tim bagus yang seharusnya berada di level atas," pungkasnya.
3. Faktor Psikologi Plus Suporter
PSS Sleman dalam kepercayaan diri yang baik jelang hadapi Arema FC.
Kemenangan 2-0 atas Rans Nusantara FC setidaknya membangunkan laga rasa lapar akan kemenangan dari para pemain.
Berbeda dengan Arema FC yang selalu kalah dalam tiga pertandingan terakhir dari PSIS, Bhayangkara, dan Madura United.
Tidak hanya itu, tekanan dari luar terkait Tragedi Kanjuruhan juga belum rampung.
Kondisi sulit ini akan dilengkapi dengan kehadiran suporter PSS Sleman yang akan memadati Stadion Maguwoharjo untuk memberi dukungan terhadap klub kesayangan mereka.
Faktor psikologi dan mental Arema FC akan diuji, seberapa tangguh Singo Edan menghadapi tekanan demi memutus tren negatif.
Sementara bagi PSS, kehadiran BCS dan Slemania diharap bisa menambah gairah semangat tim dalam bermain dan kembali membawa pulang 3 poin.
(Tribunnews.com/Sina)