Jelang KLB PSSI, Erick Thohir Merasa Tak Punya Rivalitas dengan La Nyalla Mattalitti
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membantah jika memiliki rivalitas dengan calon lain dalam perebutan kursi PSSI 1.
Hal itu Erick Thohir diungkapkan menjelang agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang beragenda pemilihan ketua umum pada 16 Februari mendatang.
Secara spesifik, Erick Thohir mengaku tidak pernah menganggap bahwa AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, sebagai pesaingnya secara pribadi.
Baca juga: Maju Mencalon Ketua Umum PSSI, La Nyalla: Saya Dengar Semua Diarahkan ke Erick Thohir
Baca juga: Berebut Kursi PSSI 1, Ini Kekuatan Erick Thohir Vs La Nyalla
Dari lima calon ketua umum PSSI periode 2023-2027, Erick Thohir dan La Nyalla menjadi yang paling ramai diperbincangkan warganet.
Menurut Menteri BUMN itu, dirinya tidak pernah merasa bersaing dengan La Nyalla yang notabene adalah mantan Ketua Umum PSSI dan kini juga sedang duduk di kursi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.
"Saya gak pernah ikut PSSI, tidak pernah mencalonkan ketua DPD, Saya gak pernah masuk partai. Pak La Nyalla juga belum pernah masuk kabinet sebagai menteri BUMN," ujar Erick Thohir saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Lima Calon Ketua Umum PSSI dan 16 Calon Wakil Ketum PSSI Siap Adu Siasat di Kongres Luar Biasa PSSI
Terlepas dari persaingan siapakah yang terpilih menjadi orang nomor satu di sepak bola Indonesia itu, Menteri berusia 52 tahun itu ingin semuanya berkontribusi untuk kemajuan sepak bola di tanah air.
Dia pun menganalogikan situasi ini dengan hubungan positif yang dijalankan oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto, yang sama-sama berkontestasi pada Pemilihan Presiden 2019.
Seperti diketahui, seusai gagal terpilih menduduki kursi RI 1, Prabowo Subianto akhirnya duduk di kursi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Masing-masing calon ketua umum punya visi yang baik, kami juga nanti dengarkan. Siapa yang kalah harus berani berkontribusi, siapa yang menang juga harus mendengarkan yang kalah," ujar Erick.
"Pak Jokowi bagaimana mempersiapkan kerjasama di pemerintah dengan Pak Prabowo. Itu sudah diajarin kok, kenapa kami harus bersongot-songot. Kami harus perbaiki ini dengan kebersamaan, bukan dengan perbedaan terus," tegasnya.
Sekadar informasi, tinggal selangkah lagi PSSI akan memiliki jajaran kepengurusan baru untuk masa jabatan 2023-2027.