News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soccer Star

Nasib Mantan Boomber Persib King Eze yang Sempat Diparkir Bhayangkara FC, Kini Gabung Klub Malaysia

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib mantan boomber Persib Ezechiel Ndouassel yang sempat hanya diparkir Bhayangkara FC, kini sudah gabung klub Liga Malaysia

TRIBUNNEWS.COM - Kabar terbaru datang dari mantan mesin pencetak gol Persib Bandung, Ezechiel Ndouassel.

Striker berjuluk King Eze dulu mentereng saat berseragam Persib Bandung.

Dari 69 penampilan bersama Maung Bandung, Eze mampu mencetak 40 gol dengan 20 assist.

Torehan tersebut yang membuat pemain Timnas Chad tersebut disapa King Eze.

Pada musim 2020, Eze memilih hijrah ke Bhayangkara FC.

Dia mencatatkan 13 gol dan tiga assist dari 2 laga 26.

Baca juga: Rahasia Persib Tak Kalah 14 Kali di Liga 1, Ternyata Ini Alasan Luis Milla Pakai Formasi 3 Bek

Namun di musim ini, nama Eze nampak hilang. Bahkan nyaris tak terdengar.

Bhayangkara FC ternyata hanya memarkirkan Eze.

Nama Eze bahkan tidak didaftarkan skuad The Guardian untuk mentas di Liga 1 musim ini.

Nama Eze kalah bersaing dengan Youssef Ezzejjari.

Bhayangkara FC memilih tak melepaskan Eze, dan menunggu pemain berusia 34 tahun tersebut habis kontrak.

Evin van Kippersluis (kiri), menenangkan Ezechiel NDouassel (kanan) yang gagal mengeksekusi penalti ke gawang Semen Padang, Rabu (18/9/2019). (Kompas.com/SEPTIAN NUGRAHA)

Baca juga: Klasemen Liga 1 Hari Ini, Bhayangkara FC Dekati 10 Besar, Persikabo ke-13

Sejatinya Eze dikontrak hingga 31 Desember 2022, namun Bhayangkara FC akhirnya melepas King Eze di April 2022.

Sempat vacum tak bertanding, kini Eze akhirnya mendapatkan tim baru.

Dikutip dari sukanz.com, Ezechiel berlabuh di Negeri Sembilan FC, klub Liga Utama Malaysia.

Kepindahan striker timnas Chad ini dikonfirmasi langsung oleh CEO Negeri Sembilan, Satwant Singh.

Eze dipuji selalu bisa menjadi tumpuan saat bermain di Liga Indonesia.

Selain Eze, Negeri Sembilan akan merekrut dua pemain asing untuk mengisi posisi gelandang.

Kemungkinan besar, Eze akan segera debut di Liga Malaysia pada akhir Februari 2023 mendatang.

Patut dinantikan, bagaimana performa striker yang sebentar lagi menginjak usia 35 tahun di Negeri Jiran.

Negeri Sembilan FC adalah klub sepak bola yang berlaga di Liga Utama Malaysia. Klub ini bermarkas di Seremban, Negeri Sembilan.

Negeri Sembilan FC menjadi juara setelah mengukuhkan posisi puncak klasemen di kompetisi Liga Utama Malaysia di tahun 2021.

Baca juga: Tantang Bali United, Luis Milla Sebut Persib Akhirnya Punya Lawan yang Selevel

Biodata Ezechiel Ndouassel

Nama Lengkap: Ezechiel Aliadjim Ndouassel

Tanggal lahir: 22 April 1988

Tempat kelahiran: N'Djamena Chad

Usia: 34 tahun

Tinggi badan: 1,8 meter

Kewarganegaraan: Chad

Posisi: penyerang - depan - tengah

Kaki terbaik: kanan

Perjalanan Karier Ezechiel NDuoassel

Ezechiel Aliadjim NDouassel atau Ezechiel NDouassel adalah seorang pesepak bola asal Chad.

Ezechiel NDouassel sempat bermain untuk klub asal Indonesia, Persib Bandung.

Ezechiel NDouassel lahir pada 22 April 1988 di N’Djamena, Chad.

Selain bermain di level klub, Ezechiel NDouassel juga memperkuat tim nasional Chad.

Pemain berposisi sebagai penyerang itu memiliki tinggi badan 1,83 meter.

Ezechiel NDouassel memulai karier sepak bola bersama klub lokal Chad, Tourbillon.

Dia memulainya dari akademi hingga akhirnya mampu meraih debut pada musim 2006.

Bersama klub yang bermarkas di kota kelahirannya N’Djamena itu, Ezechiel NDouassel bermain selama satu musim.

Bersama klub yang bermarkas di Stade Omnisports Idriss Mahamat Ouya tersebut, Ezechiel Ndouassel bermain 31 dan mengemas 5 gol.

Setelah bermain di Tourbillon yang berkompetisi di Liga Chad, lalu Ezechiel Ndouassel berpetualang ke berbagai negara Afrika, terutama Afrika bagian utara dan Maghribi.

Petualangan di luar negeri ia alami ketika bergabung dengan MC Oran, klub papan atas Aljazair pada musim 2007-2008.

Namun, bersama klub langganan juara Liga 1 Profesional Aljazair itu, Ezechiel Ndouassel yang masih berusia 19 tahun tak mampu banyak berkutik dan jarang dimainkan.

Lalu, ia hijrah ke klub papan bawah USM Blida, masih di Liga 1 Profesional Aljazair.

Di sini, permainan Ezechiel Ndouassel membaik.

Total selama 2008-2010 memeperkuat klub itu, Ezechiel Ndouassel mencetak 12 gol.

Catatan itu membuat dirinya dilirik oleh klub papan atas Tunisia, Club Africain pada 2011.

Bersama klub yang bermarkas di Stade Olympique de Radès, Tunis itu ia total membukukan 15 gol dalam 28 penampilan pada musim 2011-2012.

Prestasi itulah yang membuat Ezechiel Ndouassel ditarik oleh klub Rusia, FC Terek Grozny.

Namun, bersama kontestan Liga Rusia itu, Ezechiel Ndouassel tak berkembang pesat dan bahkan sempat dipinjamkan ke Konyaspor pada musim 2013-2014.

Pada 2014, dia dilepas dan kembali Club Africain.

Lalu, berturut-turut Ezechiel Ndouassel bermain di Paris FC (Prancis) 2014, NA Hussein Dey (Aljazair) 2014-2015, CS Sfaxien (Tunisia) 2015-2016, Maccabi Tel Aviv (Israel) 2015-2016, Ironi Kiryat Shmona (Israel) 2016-2017 dan Hapoel Tel Aviv (2017).

Pada 8 Agustus 2017, Ezechiel Ndouassel resmi bergabung dengan salah satu raksasa sepak bola asal Indonesia, Persib Bandung.

Setelah dari Bandung, Eze mendapat julukan King Eze.

Namun ia merasa ingin mencari pengalaman baru hingga berlabuh ke Bhayangkara FC.

Sayangnya, di Bhayangkara FC Eze kurang diminati untuk merumput.

Setelah lama diparkirkan, Eze memilih hengkah dan kini berakhir di Klub Liga Utama Malaysia, Negeri Sembilan FC.

Selain itu, Eze sampai sekarang juga masih sering dipanggil Timnas Chad. (*)

(Tribunnews.com/ Siti N/ Tribunews Wiki)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini