Gol Privat Mbarga sempat membuat Bali unggul pada akhir babak kedua, tetapi gol David Da Silva memastikan Persib tidak pulang dengan tangan hampa.

Sebelum pertandingan, situasi kedua tim tampak kontras, dengan Bali tak pernah menang dalam empat laga dan kebobolan sembilan gol.

Sebaliknya, Persib dalam tren positif berupa 14 kemenangan sejak dibesut Luis Milla, dan kini bersaing di jalur juara.

Media sosial Persib juga ikut meramaikan pralaga dengan "roasting" yang menyindir klub lawan tak bermain bola selama 90 menit (akibat suka mengulur waktu).

Pada akhirnya, Luis Milla harus menyadari bahwa Bali United asuhan Stefano Cugurra bukanlah tim sembarangan.

Teco Paham Cara Bertahan nan Efektif

Tampil dengan standar yang membuat mereka juara Liga 1 dua musim beruntun, Bali menampilkan performa solid dengan main bertahan.

Teco memilih memainkan letnan tua seperti Leonard Tupamahu dan Hariono, dengan mengandalkan kecepatan Eber Bessa dan Privat Mbarga di depan.

Persib yang biasanya dapat mendominasi sepertiga akhir melalui Ciro Alves dan David Da Silva tiba-tiba seperti melempem.

Ciro Alves berhasil dikunci oleh para bek sayap Bali (karena ia sering bertukar posisi), sedangkan David Da Silva cuma dibatasi mendapat satu shot pada babak pertama.

Bali United pun bisa memanfaatkan garis pertahanan tinggi Persib dengan melepas bola langsung ke arah Privat atau Eber.

Keberhasilan serangan balik Bali terlihat dari Nick Kuipers dan Marc Klok yang rela dihukum kartu kuning untuk menghentikan Eber.

Puncaknya, gol Bali United pada menit ke-79 melalui Privat juga didapat dari serangan balik ke belakang garis pertahanan Persib.

Sebaliknya, skema yang dilancarkan Luis Milla tak bisa berjalan, ditandai dengan ditariknya Ciro dan Beckham Putra pada akhir babak kedua.