TRIBUNNEWS.COM- Stadion San Siro seperti lautan merah hitam. Kerinduan para pendukung AC Milan menyaksikan tim jagoan mereka mentas di babak gugur Liga Champions seperti tertumpahkan kemarin.
Dikutip dari Milanreports, duel AC Milan kontra Tottenham di San Siro pada leg ke-1 babak 16 besar (15/2) kemarin, disesaki 74,320 penonton, yang menghasilkan pendapatan senilai 9,133,842 euro.
Itu jadi salah satu pendapatan tertinggi bagi AC Milan di babak 16 besar sepanjang sejarah Liga Champions.
Wajar saja para Milanisti sangat merindukan momen ini. Terakhir kali AC Milan berlaga di 16 besar Liga Champions adalah musim 2014 lalu.
Sebelum laga dimulai, puluhan ribu penonton sudah memberikan semangat bagi Rossoneri dengan nyanyian tanpa henti.
Magis dari para penonton di San Siro ini pula yang menyuntik semangat para pemain AC Milan. Mereka tampil penuh gairah.
Hasilnya, menit ketujuh Milan sudah memimpin. Bermula dari gebrakan Theo Hernandez di sisi kanan pertahanan Spurs.
Dia berhasil mengalahkan Sergio Romero dalam duel satu lawan satu, dan melepaskan tendangan ke gawang.
Kiper Spurs, Fraser Forster berhasil menepis bola.
Bola liar lantas disambar Brahim Diaz. Sang kiper masih bisa menepis lagi bola, namun Diaz kemudian menerjang hingga bola akhirnya bersarang di gawang lawan.
Dikutip dari UEFA, itu menjadi gol tercepat Milan di ajang 16 besar Liga Champions, sejak Ronaldinho melakukannya kontra Manchester United pada Februari 2010 lalu.
Spurs yang kehilangan dua gelandang andalan, Rodrigo Bentancur dan Yves Bissouma tampak kalah bertarung di lini tengah.
Dua pemain pengganti, Oliver Skipp, dan Pape Matar Sarr kerap kalah pengaruh dari Sandro Tonali, dan Rade Krunic.
Walhasil, pasokan bola untuk penyerang Spurs, Harry Kane, dan Son Heung Min pun menjadi macet.
Keduanya harus berjibaku turun ke bawah mencari bola sendiri.