TRIBUNNEWS.COM- Kekalahan PSG dengan skor 0-1 dari Bayern Muenchen di Liga Champions membuat PSG mengalami krisis terburuk dalam 10 tahun.
PSG sudah mengalami krisis terburuk dalam 10 tahun, sebuah catatan yang mengkhawatirkan.
Kekalahan PSG dengan skor 0-1 melawan Bayern Munich di leg pertama babak 16 besar Liga Champions menjadi lembaran hitam yang belum pernah terjadi sebelumnya di Paris.
Untuk pertama kalinya sejak 2011, Paris Saint Germain kalah dalam tiga pertandingan resmi berturut-turut.
Kekalahan melawan Marseille di Piala Prancis, kalah atas Monaco beberapa hari lalu dan takluk atas Bayern Muenchen.
Pelatih Cristophe Galtier sekali lagi harus membenahi keretakan di ruang ganti yang dipertaruhkan antara sekarang sampai 8 Maret.
Februari menjadi bulan mimpi buruk dalam sejarah modern Paris Saint Germain.
Serta penghalang yang tidak dapat diatasi dalam empat dari enam musim terakhir bagi PSG.
PSG di era Christopher Galtier sudah mengalami krisis terburuk dalam lebih dari 10 tahun.
Gol Kingsley Coman sudah cukup membuat PSG kalah melawan Bayern Muenchen.
Sampai masuknya Kylian Mbappé benar-benar menderita di ibu kota Prancis yang memiliki Lionel Messi dan Neymar.
Galtier mengakui pada konferensi pers bahwa ada bentrokan di ruang ganti.
"Mudah-mudahan kami bisa memulihkan kesegaran dan pemain. Kita lihat saja. Itu adalah konfrontasi ganda dan malam ini tidak ada yang tersingkir atau yang lolos.
Saya punya banyak harapan. Kami berdiskusi di ruang ganti dengan para pemain," kata Pelatih PSG pada konferensi pers.