TRIBUNNEWS.COM- Kingsley Coman mencetak gol kemenangan Bayern dalam laga ke-50 di UCL.
Ini kali ke-39 Kingsley Coman menang di UCL, menjadikannya pemain yang terbanyak menang dalam 50 laga di Liga Champions.
Pada 2020, PSG kalah 1-0 dari Bayern di final UCL lewat gol menit ke-59 dari Kingsley Coman
Seperti deja vu pada 2023, PSG kembali kalah 1-0 dari Bayern di leg ke-1 16 besar lewat gol menit ke-53 dari Kingsley Coman
Pada final Liga Champions 2020 di Lisbon, Portugal, Joshua Kimmich memberikan umpan silang dari kanan Kingsley Coman.
Pada babak 16 besar Liga Champions 2022/23 di Paris, Alphonso Davies dari kiri Kingsley Coman.
Tapi hasilnya sama: diselesaikan menjadi gol oleh Kingsley Coman untuk Bayern Muenchen ke gawang Paris Saint-Germain (PSG) 1-0.
Tiga tahun lalu, sundulan Coman ke gawang PSG memenangkan Piala Eropa keenam bagi Bayern.
Kemarin, tendangan voli kaki kanan dari gelandang berusia 26 tahun ini ke gawang PSG membuat Bayern dalam posisi favorit lolos ke perempatfinal.
Ada yang berbeda juga dalam selebrasi gol dari Coman.
Tiga tahun lalu, dia merayakan gol dengan selebrasi sepenuh hati saat final di Stadion da Luz, Lisbon.
Tapi kemarin, sadar bahwa dia bermain di kandang PSG, yang merupakan mantan klubnya, Coman tahu diri dengan tak melakukan selebrasi.
Dia tak mau menyakiti hati para pendukung PSG --klub di mana dia pernah menuntut ilmu selama sembilan tahun di level akademi, dan yunior.
"Mencetak gol di Parc des Princes adalah impian masa kecil. Itu adalah momen spesial. Itu adalah klub tempat saya dibesarkan, kota tempat saya dilahirkan. Jadi saya tidak ingin merayakannya di sini di depan para fans," kata pemain timnas Prancis ini.
Yang membuat orang jadi lebih bersimpati adalah, usai laga, sang gelandang kemudian memberikan jerseynya untuk ballboy yang ada di sana.
Lumayan sekadar pelipur lara kekecewaan para fan di stadion.