Latar belakang pendidikan Ratu Tisha cukup mentereng dengan gelar sarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Matematika.
Lulus dari ITB, Ratu Tisha meniti karier di perusahaan yang bergerak pada bidang jasa perminyakan, Schlumberger.
Berkat pekerjaannya di perusahaan tersebut, Ratu Tisha mempelajari ilmu bidang eksplorasi data dan manajemen konflik.
Selain itu, berbagai tugas perusahaannya yang mengharuskan berpindah-pindah negara membuat dirinya mampu menguasai lima bahasa sekaligus.
Meskipun berkarier di bidang perminyakan, Ratu Tisha tidak begitu saja meninggalkan kecintaannya pada sepak bola.
Dia tetap mengikuti seminar-seminar sepak bola internasional yang diadakan di Jepang, Belgia, dan Denmark.
Ilmu yang didapatkan dari seminar tersebut dijadikannya modal untuk mengikuti program beasiswa FIFA Master yang disponsori oleh FIFA.
Ratu Tisha menghabiskan satu setengah tahun menjalani program tersebut dan lulus dengan gelar Master of Art.
Bahkan Ratu Tisha lulus dengan peringkat ke-7 dari 28 siswa.
Berbekal ilmu yang didapatkannya dari FIFA, Ratu Tisha dipercaya untuk berperan dalam dunia sepak bola Tanah Air.
Ia terpilih menjadi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada 2016.
Kompetisi tersebut merupakan ajang pegngganti selama Indonesia dibekukan oleh FIFA pada 2015.
Setelah ISC 2016, Ratu Tisha menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), selaku operator kompetisi Liga 1 2017.
Posisinya sebagai Direktur PT LIB hanya bertahan hingga Mei 2017 karena dia terpilih menjadi Sekjen PSSI.