Ananda Raehan (PSM Makassar)
Ananda Raehan merupakan proyek "percobaan" Bernardo Tavares di lini tengah PSM yang tak dihiasi nama besar.
Hasilnya moncer, mengingat Raehan bermain dalam 22 pertandingan untuk tim yang sedang memuncaki klasemen Liga 1.
Menjadi pertanyaan mengapa Shin Tae-yong telah mengakui talenta Dzaky Asraf, tetapi luput memanggil rekannya yang berposisi gelandang.
Ridho Syuhada (PSIS Semarang)
Jika Raehan sudah menonjol sejak awal musim, Ridho Syuhada tergolong "telat mentas" lantaran baru muncul usai Tragedi Kanjuruhan.
Meski begitu ia tak butuh waktu lama untuk menancapkan pengaruh di tim utama PSIS, bahkan bisa jadi lebih berpengaruh ketimbang Carlos Fortes.
Jebolan Garuda Select itu juga kian tak tergeser di lini tengah PSIS, terlihat dari catatan 259 menit dari kemungkinan 270 menit dalam tiga laga terakhir.
Made Tito Wiratama (Bali United)
Jika seorang pelatih penyuka pemain uzur seperti Stefano Cugurra tiba-tiba memainkan gelandang berusia 19 tahun, pastilah terdapat suatu yang istimewa dalam diri pemain itu.
Itulah Made Tito Wiratama, yang menyeruak sebagai starter dalam kemenangan 4-0 atas Persebaya Surabaya.
Hebatnya lagi, ia menandai debutnya untuk Bali United dengan dua assist, yang seharusnya membuat Shin Tae-yong terpikat. (Najmul Ula/BolaNas)