TRIBUNNEWS.COM - Berbagai sorotan mewarnai hasil pertandingan Liga Italia tadi malam, termasuk datang dari kemenangan Napoli atas Empoli pada giornata 24.
Sorotan tertuju kepada insiden pelatih Napoli, Luciano Spalleti menegur keras Victor Osimhen yang meluapkan emosinya di ruang ganti pemain.
Berlangsung di Stadion Carlo Castellani, Napoli sukses mengalahkan Empoli lewat skor dua gol tanpa balas, Minggu (26/2/2023) dini hari WIB.
Baca juga: Klasemen & Top Skor Liga Italia: Napoli Cium Gelar Scudetto, Osimhen Makin Sulit Dikejar
Napoli memimpin berkat gol bunuh diri Ardian Ismajli di menit ke-17. Ditambah gol Victor Osimhen pada menit ke-28
Kemenangan itu membuat Napoli memenangi lima laga terbarunya di Liga Italia musim ini.
Alhasil, mereka makih kokoh di puncak klasemen sementara.
Peluang merebut Scudetto terbuka sangat lebar.
Napoli kini mengoleksi 65 poin dari 24 laga. Mereka unggul jauh dengan Inter Milan yang baru mengoleksi 47 poin, atau berselisih 18 poin.
Pasca-pertandingan, Luciano Spalletti menyoroti plus dan minus dari permainan Napoli. Termasuk kartu merah yang diterima oleh pemainnya, Mario Rui.
Napoli harus bermain dengan 10 orang sejak laga menunjukkan menit ke-60'.
"Saya menyayangkan tindakannya (Rui), itu tidak menunjukkan sebuah kedewasaan," buka Spalletti mengenai insiden Mario Rui menendang area sensitif dari Caputo, dikutip dari laman Football Italia.
"Namun lebih dari itu, saya puas dengan performa tim. Mereka bersatu menunjukkan semangat juang tinggi untuk memastikan kemenangan," sambung pelatih berkebangsaan Italia.
"Pada babak kedua, para pemain menunjukkan ekspresi marah dan haus akan kemenangan. Jujur, ini hasil positif yang krusial bagi kami," terangnya.
Lebih lanjut, Spalletti juga menceritakan bagaimana dirinya menegur seorang Victor Osimhen yang sempat marah-marah di ruang ganti pemain.
Dikisahkan oleh sang Allenatore, Osimhen ngamuk di ruang ganti lantaran banyak peluang yang terbuang percuma untuk menciptakan gol.
Meski dirinya sukses mencetak satu gol, namun itu tak membuatnya puas karena banyak peluang yang gagal dikonversikan menjadi gol akibat rekan-rekannya terlalu egois.
“Di akhir babak pertama, dia sedikit marah kepada saya. Kemudian di ruang ganti saya mengingatkannya untuk tak membiasakan tabiat tersebut,"
"Hal pertama yang dia katakan adalah, hei, jangan lupakan apa yang terjadi musim lalu. Osimhen adalah seorang pemimpin, dia memiliki mentalitas yang benar, keinginan untuk bekerja dengan kolektif dan memperjuangkan hasil," ucap Spalletti.
"Dia terganggu dengan pertandingan hari ini, dia memiliki beberapa peluang yang tidak dia manfaatkan karena dia lelah bekerja begitu keras sebelum itu," bela Luciano Spalletti.
Meski demikian, bomber asal Nigeria tersebut tetap memimpin perburuan top skor Liga Italia,.
Osimhen mengemas 19 gol di Liga Italia, ungguil enam lesakan dari pesaing terdekatnya, Lautaro Martinez yang membela Inter Milan.
(Tribunnews.com/Giri)