Hal ini kemudian memicu kemarahan dari Madridistas.
Sedihnya, beberapa reaksi online masuk ke wilayah yang tidak dapat diterima.
Alaba menderita pelecehan rasis.
Hal ini memaksa pemain untuk mengumumkan kepada publik dengan penjelasan tentang apa yang terjadi.
Dengan pemain berusia 30 tahun itu berargumen bahwa ada lebih banyak hal daripada yang terlihat.
Alaba curhat melalui media sosial untuk menjelaskan bahwa suaranya ditentukan oleh tim nasional, bukan dia sendiri.
Pria Austria itu mengungkapkan bahwa semua rekan senegaranya memberikan suara di dewan tim dan bahwa keputusannya untuk menempatkan Messi di atas Benzema hanyalah representasi dari hasil tersebut.
"Mengenai FIFA The Best Award," tulis David di Twitter.
"Tim nasional Austria memilih penghargaan ini sebagai tim, bukan saya sendiri. Semua orang di dewan tim dapat memilih dan begitulah keputusannya".
"Semua orang tahu, terutama Karim, betapa saya mengagumi dia dan penampilannya."
"Dan saya sering mengatakan bahwa bagi saya dia adalah striker terbaik di dunia, dan itu masih berlaku. Tanpa diragukan lagi," tambah sang pemain.
Sementara pelecehan rasis adalah hal yang buruk untuk dilihat.
Kontroversi ini tidak mungkin memicu perpecahan di ruang ganti Real Madrid.
Raksasa Spanyol bersaing dalam tiga kompetisi dan akan membutuhkan persatuan jika tim ingin berhasil mempertahankan gelar Divisi Primera Spanyol dan Liga Champions UEFA.
Selanjutnya untuk Los Blancos adalah pertarungan seru dengan Barcelona di Copa del Rey.
Sayangnya, David Alaba sepertinya tidak akan tampil di El Clasico ini setelah mengalami cedera saat menang 5-2 atas Liverpool baru-baru ini.