Begitu dia mencapai area favoritnya di di ruang tengah kiri, dia menggabungkan sejumlah varian yang membuat para pemain bertahan lawan terus menebak-nebak apa gerangan yang akan dia lakukan.
Ada banyak opsi yang dia lakukan di posisi seperti itu: menembak ke tiang jauh, cut-back, melewati bek sekali lagi dan mencapai byline, menyeberang ke area lebih tengah, atau bermain umpan pendek 1 - 2 dengan Karim Benzema.
Bahwa Vini dapat mencetak gol dari posisi itu (seperti yang dia lakukan melawan Liverpool) makin mengesahkan anggapan bahwa gerakannya sulit ditebak lawan.
Keliaran Vini ini menjadi ancaman serius bagi El Barca. Belum lagi kehadiran Karim Benzema yang kini mulai menggeliat dengan terlibat delapan gol dalam lima laga terakhirnya.
Untungnya, Los Cules punya benteng pertahanan yang bisa diandalkan. Mereka baru kebobolan delapan gol dari 23 laga, yang jadi rekor terbaik dari lima liga top di Eropa.
Frenkie de Jong akan menjadi motor penting dalam El Clasico ini.
Gelandang Belanda tersebut selalu tampil impresif dalam mengontrol permainan.
Dengan absennya Lewandowski, Barcelona harus memastikan kubu lawan tak terlalu mendominasi penguasaan bola, dan de Jong akan jadi pemain kunci untuk melakukannya. (Tribunnews/den)