Marck Klok dan Stefano Lilipaly Protes Diskriminasi: Di Timnas Orang Indonesia, Di Liga Pemain Naturalisasi
TRIBUNNEWS.COM - Wacana pembatasan pemain naturalisasi di Liga 1 musim depan mendapat protes dari sejumlah pemain yang menilai wacana itu bersifat diskriminatif.
Marc Klok dan Stefano Lilipaly menjadi dua di antara yang lantang menyuarakan protes dan rasa kekecewaan mereka.
Rencana membatasi jumlah pemain naturalisasi di klub Liga 1 muncul setelah PSSI menggelar sarahsehan sepak bola Indonesia di Surabaya, Sabtu (4/3/2023).
Baca juga: Skenario Timnas U-20 Indonesia Jumpa Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-20 2023
Baca juga: Timnas Indonesia U-20 Menanti Tiga Pemain Naturalisasi Berlatar Pengalaman Eropa
Ketum PSSI, Erick Thohir bahkan mendorong agar setiap klub Liga 1 hanya diperkuat satu pemain naturalisasi.
"PSSI mengambil posisi, kalau bisa pemain naturalisasi hanya satu orang. Jika tidak, kapan pesepak bola Indonesia akan bermain," ujar Erick Thohir.
Mantan Presiden klub Inter Milan itu mengatakan, pembatasan pemain naturalisasi bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pemain lokal.
Selain itu, Erick juga menyinnggung asa keadilan bagi klub-klub Liga 1 yang tidak memiliki pemain naturalisasi.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut baru sebatas usulan.
PSSI masih akan membicarakannya dengan pihak-pihak terkait.
"Ini bagian dari menata untuk mencari titik temu bersama dan belum tuntas," kata pria yang juga menjabat Menteri BUMN.
Baca juga: Lilipaly Sindir Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi Liga 1: Kalo di Timnas Kita Orang Indonesia
Wacana pembatasan yang digagas Erick Thohir ternyata mengundang respons dari para pemain naturalisasi.
Dua pemain naturalisasi asal Belanda, Marc Klok dan Stefano Lilipaly mengaku sangat kecewa.
Marc Klok, gelandang milik Persib menegaskan bahwa sebagai pemain Indonesia, dirinya berhak mendapatkan perlakuan yang sama.