TRIBUNNEWS.COM- PSG tertinggal 0-1 atas Bayern Muenchen di laga leg pertama babak 16 Besar yang digelar di Paris.
Pada laga leg kedua yang digelar di Allianz Arena, PSG harus bisa menang lebih dari satu gol atas Bayern Muenchen untuk bisa lolos tanpa adu penalti.
Jika hanya menang dengan selisih satu gol seperti 1-0 atau 2-1, 3-2, dan seterusnya maka laga akan dilanjutkan pada babak perpanjangan waktu hingga adu penalti.
Dilihat dari pengalaman di masa lalu, PSG pernah 5 kali bermain di kandang Bayern Muenchen.
Dalam 5 kali pertandingan tersebut PSG menang dua kali dan kalah 3 kali.
Saat PSG menang atas Bayern Muenchen di Allianz Arena, mereka saat itu menang dengan skor 1-0 pada musim 1994/95 dan menang 3-2 pada musim 2020/21.
Sedangkan tiga pertandingan lainnya PSG kalah dari tuan rumah Muenchen dengan skor lumayan telak, 5-0, 2-0, dan 3-1.
Pelatih PSG, Christophe Galtier akan sangat bergantung kepada Kylian Mbappe dan Lionel Messi untuk bisa membalikkan keadaan.
PSG tertinggal 0-1 dari Bayern Muenchen dalam pertandingan di Paris.
PSG tim berjuluk Les Parisiens bertandang ke kandang Bayern Muenchen di leg Kedua babak 16 Besar Liga Champions yang digelar Kamis (9/3).
Christophe Galtier yang akan mempertaruhkan masa depannya sebagai pelatih, harus menghadapi laga krusial bagi PSG ini tanpa diperkuat oleh Neymar yang segera akan menjalani operasi pergelangan kaki.
Tugasnya sebagai pelatih PSG akan sangat tergantung pada hasil pertandingan PSG melawan Muenchen ini.
Mbappe menuju ke Munechen dengan memecahkan rekor pencetak gol terbanyak sepanjang masa di PSG.
Dia bertekad untuk menyingkirkan Muenchen dalam duel perebutan tempat di perempat final Liga Champions. Mbappe telah mencetak 201 gol dari 247 pertandingan saat main di PSG.