Banyak pihak meragukannya. Termasuk juga mantan pelatihnya sendiri, Fabio Capello. Mantan pelatih timnas Inggris ini menilai, Kane sedang tak dalam penampilan terbaiknya.
"Ini laga yang akan sulit bagi Milan. Tapi, Kane juga tak sedang dalam penampilan terbaiknya untuk mendukung Spurs," ujar Capello di Milan News.
"Di beberapa laga lalu, saya lihat dia masih tajam seperti biasa. Tapi beberapa laga terakhir, dia seperti kehilangan gregetnya. Mungkin ia seperti kehilangan semangat, meski Antonio Conte selalu mengandalkannya," tuturnya.
Kane sendiri sudah menggaungkan tekadnya untuk bangkit. Dia berharap, magis di Stadion Tottenham dengan dukungan penonton yang melimpah akan memberi energi tambahan.
"Laga tengah pekan ini sangat penting. Ada kesempatan bagi kami untuk bertahan di Liga Champions. Syaratnya adalah mengalahkan Milan. Mereka tim yang tangguh, tapi kalian tahu, kami bertanding di kandang dengan para fan di belakang kami. Itu akan sangat membantu," ujar Kane.
Laga ini juga akan menjadi momen pemecahan rekor sang bomber. Dengan absennya sang kiper, Hugo Lloris yang cedera, Kane akan tampil ke-67 kalinya untuk Tottenham di kompetisi besar Eropa, dan menyingkirkan kiper Prancis itu sebagai pemain paling sering tampil di liga Eropa.
Seberapa besar keinginannya untuk merayakannya dengan sebuah gol? Ada banyak alasan selain ingin meloloskan tim ke perempatfinal.
Di antaranya adalah fakta bahwa dia hanya mencetak satu gol dalam tujuh penampilannya di Liga Champions UEFA musim ini, setelah mencetak 20 gol dalam 24 penampilan pertamanya di kompetisi tersebut.
Menyusul minggu mengecewakan yang membuat Spurs tersingkir dari Piala FA di tangan tim Championship, Sheffield United, dan harapan ke empat besar liga Primer yang makin menyempit, Kane mengecam rekan-rekannya yang kurang klinis di depan gawang.
Sang kapten benar-benar menjadi tumpuan Spurs. Dan dia berharap magis stadion Tottenham, tempat di mana dia mencetak enam gol dalam enam laga terakhir di Liga Champions, akan kembali bekerja.
Sayangnya, pelatih Antonio Conte kehilangan salah satu pilar terbaiknya, Eric Dier yang absen gara-gara kartu merah di leg ke-1.
Kubu Milan di sisi lain, datang ke London berbekal kekalahan 2-1 dari Fiorentina di laga terakhir. Kekalahan itu menghentikan rentetan empat kemenangan beruntun skuat asuhan Stefano Pioli ini sebelumnya.
Di laga ini, Pioli kehilangan sang pencetak gol leg pertama, Brahim Diaz yang cedera. Matteo Gabbia, Zlatan Ibrahimovic, dan Tiemoue Bakayoko juga kemungkinan absen.
Yang mengkhawatirkan, rekor tandang Rossoneri jauh dari mengesankan. Mereka hanya meraih dua kali menang dari delapan laga tandang terakhir di berbagai kompetisi.
Di Liga Champions, Milan juga hanya mampu dua kali menang dari enam laga tandang sejak 2021 lalu. Hal itu sedikitnya membuat para fan Spurs menjadi optimistis.