TRIBUNNEWS.COM- Kemenangan 2-0 Chelsea atas Borussia Dortmund yang meloloskan mereka ke babak perempatfinal Liga Champions, diyakini memberikan pengaruh besar pada masa depan Graham Potter.
The Blues Chelea dalam tekanan setelah tertinggal 1-0 buah dari kekalahan pada leg pertama di Signal Iduna Park tiga pekan lalu.
Chelsea wajib menang dua gol untuk bisa melangkah ke fase berikutnya.
Mereka membuka harapan itu pada menit ke-43 lewat gol Raheem Sterling.
Bermula dari umpan silang datar Ben Chilwell ke kotak penalti.
Sterling menyambut dengan tendangan yang gagal.
Namun bola masih dikontrol olehnya, dan dia melakukan upaya kedua, di mana tendangan kerasnya akhirnya menjebol gawang Alexander Meyer.
Skor agregat kini menjadi 1-1.
Dan babak kedua, The Blues mendapatkan berkah setelah wasit menunjuk titik putih buat tuan rumah, menyusul handsball Marius Wolf di kotak terlarang.
Kai Havertz ditunjuk jadi eksekutor.
Penuh percaya diri, dia mengarahkan bola mendatar ke sudut kanan.
Bola membentur tiang gawang, untungnya wasit menganulir penalti pertama lantaran ada pemain Dortmund memasuki kotak penalti sebelum bola disepak.
Pada kesempatan kedua, Havertz tak lagi menyia-nyiakan peluang.
Tendangannya masih mengarah ke titik yang sama, tapi kali ini berujung gol.
Gol Havertz ini memastikan kemenangan Chelsea 2-1 untuk lolos ke delapan besar.
Pelatih Chelsea, Graham Potter mengaku sangat tegang saat eksekusi penalti.