News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Zainudin Amali Mundur dari Menpora

Profil Zainudin Amali, Pilih Posisi Waketum PSSI Tanpa Gaji dan Mundur dari Kursi Menpora

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum PSSI terpilih Zainudin Amali menyampaikan pidato dalam Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Dalam kongres itu, Erick Thohir resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI sementara Zainudin Amali dan Ratu Tisha terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI untuk kepengurusan PSSI periode 2023-2027. Belakangan, Zainudin Amali memutuskan mundur dari kursi Menteri Pemuda Olahraga untuk menjabat sebagai Waketum PSSI.

a. Iuran Tahunan Keanggotaan;

b. Penerimaan yang dihasilkan dari hak pemasaran (marketing) yang menjadi kewenangan PSSI;

c. Denda yang dijatuhkan oleh badan-badan yang berwenang berdasarkan Statuta ini atau peraturan-peraturan lain yang ditetapkan oleh Komite Eksekutif PSSI;

d. Iuran dan penerimaan lainnya yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai PSSI

Menilik aturan statuta itu, iuran penerimaan lain PSSI bisa juga berasal dari FIFA selaku induk sepakbola dunia yang menjadi naungan berbagai federasi sepakbola di dunia, termasuk PSSI.

Bentuk penerimaan PSSI dari FIFA bisa berupa hibah (bantuan) maupun pinjaman.

Terbaru, misalnya, FIFA memberikan dana sebesar 5,6 juta dolar AS atau setara Rp 86,5 miliar untuk pengembangan sepakbola nasional, termasuk pembangunan fasilitas Training Camp buat Timnas Indonesia di Ibu Kota Nusantara.

Dalam pertanggungjawabannya, PSSI akan tunduk pada aturan FIFA dalam hal pelaporan penggunaan dana.

Mengapa Posisi di Kepengurusan PSSI Dilirik?

Jika jabatan Ketum dan Exco PSSI tidak mendapat gaji, mengapa masih banyak dilirik?

Pengamat sepak bola Akmal Marhali mengatakan sepak bola merupakan olahraga paling populer di Indonesia.

Karena itu, tak heran banyak pejabat pemerintahan yang rela mendaftar jadi pengurus PSSI.

"Sepak bola ini olahraga paling populer di Indonesia, artinya mendapat perhatian mayoritas masyarakat. Kalau bicara mayoritas, maka secara tidak langsung siapa pun Ketum PSSI akan populer," kata Akmal kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Menurutnya, popularitas inilah yang dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk mendongkrak elektabilitas atau popularitas mereka di mata publik.

Akmal bahkan mengklaim, Ketum PSSI bisa lebih menarik perhatian publik dibandingkan dengan Presiden karena selalu ada pertandingan sepak bola setiap pekan.

"Inilah yang membuat sepak bola kita selalu menjadi kendaraan politik buat orang-orang yang ingin menaikkan elektabilitas dalam kaitannya dengan kontestasi politik, baik piplres, pilgub atau pemilihan kepala daerah lainnya," jelas dia.

Menurut Akmal, salah satu bukti tingginya popularitas jabatan Ketum PSSI bisa dilihat dari unggahan Instagram Iwan Bule.

Dalam akun Instagram-nya, unggahan-unggahan yang berisi pemain tim nasional Indonesia kerap ditonton jauh lebih banyak dibandingkan unggahannya yang lain.

Bahkan beberapa di antaranya telah ditonton jutaan kali.

Profil Zainudin Amali

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2019-2023 Mochamad Iriawan usai membuka Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023). KLB PSSI diselenggarakan untuk memilih pengurus baru periode 2023-2027 yang diikuti oleh 87 voters yang terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub BRI Liga 1 2022/2023, 16 tim Liga 2, 16 kesebelasan Liga 3, dan 3 Asosiasi. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Terkait latar belakang Zainudin Amali yang memilih posisi Waketum PSSI dan memilih mundur dari kursi Menpora, berikut profil serta kariernya, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.

Zainudin Amali menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga ke-13 pada Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019 hingga 2024.

Pria kelahiran Gorontalo 1962 tersebut lama mengemban amanah di DPR RI.

Dikutip dari kemenpora.go.id,  berikut riwayat jabatannya:

- Anggota Komis VII, Anggota Komisi IV dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR-RI Periode 2004-2009 dari Daerah Pemilihan Gorontalo;

- Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI Periode 2009-2014 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Kab. Kediri, Kab. Blitar, Kab. Tulungagung, Kota Kediri dan Kota Blitar);

- Anggota Komisi III, Anggota Komisi VIII. Anggota Komisi I, Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKASP) dan Ketua Komisi II DPR-RI Periode 2014-2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI (Kab. Bangkalan, Kab, Sampang, Kab. Pamengkasan dan Kab. Sumenep);

- Ketua Fraksi Partai Golkar MPR-RI Periode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI (Kab. Bangkalan, Kab, Sampang, Kab. Pamengkasan dan Kab. Sumenep);

- Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Indonesia Maju, (2019-Sekarang).

Sebelumnya, Zainudin Amali pernah menduduki kursi direktur serta komisaris beberapa kali.

Di antaranya, Direktur PT Putra Mas (2000-2002), Komisaris PT Wirabuana Dwi Jaya Persada, Komisaris PT Gitrana Sendiko (1996-1997) hingga Direktur PT Makmur Triagung (1996-2000).

Dilengkapi dari Wikipedia, berikut riwayat organisasinya:

- Ketua/Direktur Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Lembaga Pers Mahasiswa Islam PB HMI (1986–1987);

- Ketua Umum Senat Mahasiswa STIE Swadaya (1988–1990);

- Ketua Umum Gema Kosgoro (1994–1998);

- Wakil Sekretaris Jenderal REI (1998–2001);

- Wakil Sekretaris Jenderal PP AMPG (2002–2008);

- Ketua AMPI (2003–2008);

- Ketua DPD Partai Golkar Wilayah Jawa Timur (2013–2014);

- Ketua DPP Partai Golkar (2014–2019);

- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar (2015–2016).

(oln/Tribunnews.com/Alfarizy/Nurkhasanah/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini