Delapan klub terbaik dari tiga grup itu berhak maju ke babak perempat final hingga sang juara ditentukan di partai final.
Opsi kedua, Liga 1 menggunakan format penuh kompetisi.
Namun nantinya ada empat klub papan atas yang beradu lagi di final four.
Rata-rata klub Liga 1 setuju dengan opsi kedua yang ditawarkan Erick Thohir.
Netizen memiliki pandangan berbeda karena melihat format kompetisi baru Liga 1 sangat merepotkan.
Kritikan ketiga datang perihal pembatasan pemain naturalisasi.
Nantinya setiap klub hanya boleh menggunakan satu pemain naturalisasi.
Baca juga: Marck Klok Stefano-Lilipaly Protes Diskriminasi: Di Timnas Orang Indonesia, Di Liga 1? Naturalisasi!
Polemik ini berlanjut dan sangat disesalkan oleh pemain naturalisasi yang kini bermain di Liga 1.
Mereka merasa mendapatkan diskriminasi, namun demikian Erick Thohir membantah itu.
Kritikan terakhir terkait penambahan kuota pemain asing di Liga 1 musim depan.
Untuk musim depan, Liga 1 boleh menggunakan lima pemain asing, salah satunya harus dari Asia Tenggara.
Kebijakan itu disindir oleh pemain-pemain naturalisasi yang menilai pembatasan mereka bermain di klub sama saja bohong apabila kuota legiun asing ditambah.
Pandangan Erick Thohir berbeda dan melihat ini semua demi pemain lokal mendapatkan jam terbang.
Lagi pula meski punya lima pemain asing, klub hanya boleh memainkan empat nama saja di setiap pertandingan.