Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai tunda pekan ke-28 Liga 1 2022/23 antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung, batal berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Duel yang seharusnya berlangsung pada 4 Maret itu rencanya akan berlangsung pada 31 Maret mendatang di kandang Macan Kemayoran - julukan Persija.
Hal tersebut diputuskan seusia Ketua Umum PSSI memberikan keputusan soal penggunaan venue Piala Dunia U-20 2023 Indonesia.
Seperti diketahui, SUGBK menjadi satu diantara enam stadion yang digunakan oleh Piala Dunia U-20 yang berlangsung 20 Mei - 11 Juni mendatang.
Merespon hal tersebut, kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, kecewa dengan keputusan tersebut.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Jakmania, Diky Budi Ramadhan, pada kesempatan yang sama.
Pria yang akrab disapa Bung Diky itu mengatakan keputusan itu bisa menjadi masalah tersendiri bagi Persija, khususnya Jakmania.
"Enggak ada pembahasan tentang itu, saya juga baru dengar dari teman-teman bahwa katanya gak boleh ada pertandingan lagi di sini (SUGBK)," ujar Diky saat ditemui di lokasi, Senin (13/3/2023).
"Itu menjadi masalah lain sebenarnya, masalah bagi Persija, khususnya Jakmania. Kenapa? karena ini menajadi hal yang tidak baik khususnya bagi sepakbola," sambungnya.
Sampai sejauh ini, Diky mengatakan belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Namun, dia menegaskan dengan situasi seperti ini Jakmania jelas merasa sangat kecewa.
Terlebih, duel antara Persija Jakarta vs Persib Bandung, menjadi laga yang krusial bagi Macan Kemayoran untuk membayar kekalahan mereka di putaran pertama.
"Ini kami masih belum tahu akan seperti apa situasi kondisinya, kalau dibilang kecewa jelas kecewa. Tapi kan ini situasi yang harus kami hadapi, kami akan coba keluar dari situasi seperti ini," ungkap Diky.
Sekadar informasi, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah menegaskan SUGBK dilarang dipakai sampai gelaran Piala Dunia U-20 mendatang.
Terlebih pada 21-27 Maret mendatang, perwakilan FIFA akan meninjau kualitas dan persiapan enam Stadion Piala Dunia U-20 2023.
“Tadi direksi (PPKGBK) sudah menyanggupi perbaikan yang ada, tentu kita dampingi, kita tidak mau tinggal direksi GBK. Di sini karena kompleksitas merawat rumput bukan seperti di rumput halaman rumah kita, saya juga lihat standar FIFA makin baru makin tinggi. Ini yang saya rasa persepsi harus sama,” ujar Erick.
“Intinya saya sudah bicara dengan direktur GBK apapun yang sudah dijalankan selama ini harus kita pertahankan sama-sama dan perbaikan harus dijalankan karena ini kondisinya kritikal,”
“Ini mega lapangan di Indonesia yang sangat penting untuk kejuaraan ini. Ini tentunya akan ada opening di sini dan pembukaan lain juga di sini. Jadi saya harus ambil posisi tidak ada event lagi di sini apakan event olahraga, event kesenian tidak ada lagi karena ini sudah jadi titik kritikal kalau kita tidak mau dalam penyelenggaran piala dunia,” jelasnya.