Dengan kondisi yang ada saat ini bisa dibilang GBT salah satu yang terbaik di Indonesia. Renovasi lapangan sepak bolanya maksimal, begitupula infrastruktur pendukugnnya. Fasilitasnya Ini bentuk keseriusan luar biasa. Terima kasih pak wali kota,” papar Erick di sela-sela kunjungan.
Sebagai informasi, sepekan menjelang audit akhir FIFA tanggal 21-27 Maret 2023, Pemkot Surabaya terus mengebut mencoba memenuhi catatan kekurangan fasilitas Stadion GBT.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut semua catatan perbaikan dari FIFA yang menjadi ranah pemkot sudah dieksekusi.
Misalnya saja menyangkut jalur disabilitas, area wartawan, tribune VIP, dan juga lahan parkir. Juga termasuk pagar lapangan yang sudah dalam kondisi tertutup semua.
Khusus akses disabilitas di GBT lokasinya dipindah. Akses disabilitas sebelumnya ada di gate 9 hingga 10 dan gate 13-14 akan dipindah ke gate 1.
Selain akses disabilitas, FIFA juga sempat masukan terkait platform broadcast yaitu desain dan pitch management di lapangan.
Kementerian PUPR pun proaktif meresponsnya.
Di sisi lain, daya listrik sudah ditingkatkan, dari 197 kva menjadi 555 kva yang ditangani langsung oleh PLN Surabaya.
PLN menjamin genset tidak akan mengeluarkan asap sama sekali.
“PLN sudah memastikan hal-hal berkaitan dengan kelistrikan. Kita harus mengapresiasi kerja sama yang apik dari semua pihak terkait, hal positif yang harus terus dijaga agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa sukses,” papar Erick yang juga Menteri BUMN tersebut.
Selain lapangan utama, renovasi juga dilakukan di venue latihan Lapangan A dan C di area GBT, plus Gelora 10 November dan Thor.
FIFA dalam kunjungan akhir Januari 2023 lalu angkat jempol dengan progres perbaikan kedua lapangan tersebut.
Otoritas sepak bola internasional itu sempat melakukan pengecekan struktur tanah, lapangan, panjang rumput serta sistem penyiraman dan drainase dengan alat instrumen yang mereka bawa.
Hasil pengecekannya memuaskan. Pemkot Surabaya bisa dibilang tinggal fokus ke perawatan saja.