News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Coppa italia

Alasan Inter Milan Berharap Kartu Merah Romelu Lukaku Dicabut, Juventus Layak Meminta Maaf

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Inter Milan Romelu Lukaku menerima kartu merah saat pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan pada 4 April 2023 di Stadion Allianz di Turin. Inter Milan berharap kartu kuning kedua yang berbuah kartu merah kepada Romelu Lukaku dicabut. Juventus juga pantas meminta maaf kepada Lukaku.

Ketika laga itu bergulir, Lukaku diduga menjadi sasaran rasisme dari para pendukung Bianconeri.

Hal tersebut dipicu dari pelanggaran Lukaku kepada pemain Juve, Federico Gatti.

Setelah pelanggaran keras itu, Lukaku mendapat ejekan dari penggemar garis keras Bianconeri di sepanjang sisa laga.

Oleh sebab itu, Roc Nation berpikir justru tim tuan rumah harus meminta maaf kepada pemain berusia 29 tahun itu.

"Pernyataan rasis malam ini yang dibuat terhadap Romelu Lukaku oleh penggemar Juventus di Turin sangat tercela dan tidak dapat diterima," kata mereka dilansir Daily Star.

Penyerang Inter Milan Romelu Lukaku (Tengah) merayakan setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Piala Italia antara Juventus dan Inter Milan pada 4 April 2023 di "Stadion Allianz" di Turin. Marco BERTORELLO / AFP (MARCO BERTORELLO / AFP)

"Romelu mencetak gol penalti di akhir pertandingan. Sebelum, selama, dan setelah penalti, dia menjadi sasaran pelecehan rasis yang penuh permusuhan dan menjijikkan."

"Romelu merayakan dengan cara yang sama seperti dia merayakan gol sebelumnya. Tanggapan wasit adalah menghadiahkan kartu kuning ke Romelu.

"Romelu pantas mendapatkan permintaan maaf dari Juventus, dan saya berharap Liga Italia segera mengutuk perilaku kelompok suporter Juventus ini."

"Otoritas Italia harus menggunakan kesempatan ini untuk mengatasi rasisme daripada menghukum korban pelecehan."

"Saya yakin dunia sepak bola memiliki sentimen yang sama," jelasnya.

(Tribunnews.com/Deni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini