TRIBUNNEWS.COM - Penggemar sepak bola barangkali tahu tentang insiden final Piala Dunia 2006 antara Marco Materazzi dan Zinedine Zidane.
Marco Materazzi (Italia) dan Zinedine Zidane (Prancis) terlibat kontak fisik yang membuat nama terakhir terkena kartu merah di momen paling krusial di Piala Dunia 2006 silam.
Zidane mendapat kartu merah lantaran menanduk Materazzi dengan keras.
Baca juga: Klasemen Liga Italia: Napoli Makin Menjadi, Inter Milan dan AC Milan Kehabisan Bensin
Setelah Zizou diusir wasit, Italia yang unggul jumlah pemain bisa memanfaatkan keadaan dan menang atas Prancis di final Piala Dunia 2006.
Setelah beberapa tahun berlalu, Materazzi dan Zidane sering mendapat pertanyaan soal apa yang terjadi di laga tersebut.
Materazzi menjadi sosok yang lebih terbuka untuk menceritakan hal tersebut.
Eks bek Inter Milan tersebut berkenan membagikan kisah dramatis final Piala Dunia 2006 itu menurut versinya saat hadir di acara Italian Football TV.
Kronologi
Semuanya bermula saat Prancis berhasil unggul terlebih dahulu dari Italia di babak pertama.
Zidane menjadi pencetak gol yang membawa Les Bleus unggul 1-0.
Setelah itu pelatih Italia, Marcelo Lippi memerintahkan Materazzi menjaga ketat Zidane.
Pada momen itulah Materazzi mencoba mengganggu fokus legenda Real Madrid dengan melancarkan trash talk atau kata-kata provokatif.
Ia tak cuma sekali melakukan trash talk kepada Zidane di laga tersebut.
Namun puncaknya terjadi di usahanya yang ketiga.
Menurutnya, Zidane mencoba menawarkan jersey yang ia kenakan kepada Materazzi selepas laga.
Namun legenda Inter Milan itu menolaknya.
Justru, Materazzi menggunakan kesempatan itu untuk melancarkan trash talk lagi.
Ia mengaku lebih senang mendapatkan adik perempuan Zidane daripada jersey sang legenda.
Hal itu, menurut Materazzi, yang membuat Zizou naik pitam.
Zidane pun langsung menanduk Materazzi di bagian dada dengan keras.
"Anda pasti tahu soal trash talk kan? Itulah yang saya lakukan," ungkap Materazzi.
"Saya mengatakan hal yang masih pada batas wajar. Cukup minimalis."
"Dia menawarkan saya jersey-nya dan saya mengatakan tidak."
"Saya lebih baik mendapatkan adik perempuannya saja," sambungnya.
Baca juga: Fakta Hasil Salernitana vs Inter Milan: Kehilangan Arah, Rapor Buruk Laga Away Nerazzurri
Kini, keduanya sudah tak aktif lagi bermain di atas lapangan hijau.
Khusus bagi Zidane, ia sudah membangun reputasi baru sebagai pelatih jempolan.
Ia membawa Real Madrid berjaya di Liga Champions dan Liga Spanyol di bawah pengawasannya.
(Tribunnews.com/Guruh)