News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

AC Milan dan Napoli Perang Saudara di Liga Champions, Wasit Jadi Musuh Bersama

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerang AC Milan Prancis Olivier Giroud (Tengah) dan bek Napoli Kosovo Amir Rrahmani melakukan sundulan selama pertandingan sepak bola leg pertama perempat final Liga Champions UEFA antara AC Milan dan SSC Napoli pada 12 April 2023 di stadion San Siro di Milan. AC Milan dan Napoli sama-sama protes soal kepemimpinan wasit di laga Liga Champions mereka.

Protes yang ia lancarkan malah berbuah kartu kuning.

Bek AC Milan Prancis Theo Hernandez (kiri) merayakan dengan penyerang AC Milan dari Kroasia Ante Rebic (kiri) dan bek AC Milan Italia Davide Calabria setelah membuka skor pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Udinese pada 13 Agustus 2022 di Stadion San Siro di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

"Saya tidak mengerti kenapa saya tidak bisa berbicara kepada wasit sebagai seorang kapten," ungkap Calabria.

"Saya bahkan mendapatkan kartu kuning."

"Dan saya rasa itu adalah hal konyol. Jika saya tidak bisa berbicara dengan wasit lantas siapa yang bisa?" lanjutnya.

Protes serupa juga dilayangkan kubu Napoli.

Sang pelatih, Luciano Spalletti mengaku tak puas dengan kinerja wasit.

Menurutnya wasit tak mengambil keputusan yang tepat terkait kartu kuning Anguissa.

Spalletti memandang Aguissa lebih banyak menekel bola daripada mengenai kaki lawan.

Selain itu, wasit juga memberikan kartu kuning kepada bek Kim Min-jae.

Kartu kuning diberikan kepada pemain asal Korea Selatan setelah dirinya memprotes keputusan wasit.

Pelatih kepala Napoli asal Italia Luciano Spalletti tersenyum selama pertandingan sepak bola Serie A antara Empoli dan Naoli di stadion Castellani di Empoli pada 24 April 2022. Filippo MONTEFORTE / AFP (Filippo MONTEFORTE / AFP)

"Menurut saya Anguissa mendapatkan bola. Jika kita melihat kartu kuning Zielinski, maka ada pertanyaan soal gestur yang boleh dilakukan pemain," ucap Spalletti.

"Jika Anda berbicara tentang kartu kuning Kim, Anda berbicara soal pesan yang bisa dikirim kepada anak-anak di rumah."

"Anda bisa mengatakan kepada anak Anda bahwa mereka boleh tantrum dan merusak bendera tendangan sudut dan tak mendapat hukuman apapun," lanjutnya.

Spalletti merujuk pada tindakan Rafael Leao di babak pertama.

Saat itu, pemain asal Portugal itu menendang bendera tendangan sudut setelah gagal memanfaatkan peluang.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini