TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Timnas U22 Indonesia melawan Lebanon pada pertemuan kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta masih tetap menyisakkan sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi.
Timnas U22 Indonesia boleh menang 1-0 dari Lebanon, tapi kesalahan-kesalahan dasar yang terjadi selama 2x45 harus bisa diminimalisir.
Contohnya dalam hal passing, kontrol bola, hingga komunikasi antarpemain Timnas U22 Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh bek Timnas U22 Indonesia yang tadi malam bermain sebagai gelandang, Alfeandra Dewangga.
Baca juga: Uji Coba Lawan PSM Makassar Batal, Timnas U22 Indonesia Jalani Internal Game sebelum SEA Games 2023
Menurut Dewa, Timnas U22 Indonesia masih memiliki waktu untuk berbenar agar bisa tampil optimal di SEA Games 2023 pada akhir April mendatang.
"Alhamdulillah kami diberi kemenangan, tapi dari hasil ini kami masih banyak kesalahan besar atau kecil," ungkapnya usai melawan Lebanon, Minggu (16/4/2023) malam.
"Contohnya passing kontrol."
"Koordinasi dari depan, tengah, dan belakang masih kurang. Untuk itu harus diperbaiki sampai jelang SEA Games," jelasnya.
Di sisi lain, pelatih Timnas U22 Indonesia, Indra Sjafri menilai mental anak asuhnya mulai terbentuk seiring sesi latihan dan laga uji coba yang mereka jalani.
"Kalau bicara mental bicara karakter," ucap Indra Sjafri dikutip dari BolaSport.
"Mereka setiap hari waktu kita ramadhan dalam keadaan puasa juga berlatih ada dua kali sehari," sambungnya.
"Jadi untuk itu saya tidak khawatir bahkan kemarin memang di pertandingan waktu kita kalah ada sorotan tentang mental korelasinya dengan fisik," jelasnya.
Faktor mental itu bisa memengaruhi aspek fisik pemain menurut pelatih asal Sumatera Barat itu.
"Menurut saya kalau orang punya mental bagus dalam keadaan lelah dia akan lawan lelah itu karena mentalnya bagus, pantang menyerah," bebernya.