"Real Madrid benar-benar menjadi tim yang sistemnya dekat dengan kekuatan politik dan keuangan, saya beri contoh dimana dalam tujuh dekade, presiden komite wasit berasal dari mantan Real Madrid," tambahnya.
Pernyataan keras yang disampaikan Laporta tersebut secara tidak langsung membuat kuping Real Madrid mendadak panas.
Tak berselang lama setelah Laporta 'bernyanyi' soal keburukan Real Madrid.
Pihak Real Madrid menyebut keuntungan yang sama dilakukan Barcelona selama beberapa waktu pada masa silam.
Menariknya, Real Madrid membalas pernyataan Laporta dengan sindiran pula lewat sebuah tayangan vidio.
"Barcelona memberikan lencana emas dan berlian kepada Franco, lalu menunjuknya sebagai mitra kehormatan pada tahun 1965," sindir Real Madrid.
"Barcelona diselamatkan tiga kali dari kebangkrutan dengan 3 klasifikasi ulang oleh Franco,"
"Selama rezim Franco, Barcelona memenangkan delapan gelar liga dan sembilan piala,"
"Selama periode itu, Real Madrid butuh 15 tahun untuk memenangkan liga,"
"Lalu mereka bertanya siapa sebenarnya tim rezim? Padahal Camp Nou sendiri diresmikan oleh Franco selaku menteri," tukasnya menambahkan.
Perang kata yang dilakukan dua tim tersebut seakan membuat tensi antara Barcelona dan Real Madrid makin memanas jelang berakhirnya kompetisi musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)