Saat ini, La Beneamata masih di peringkat lima klasemen sementara dengan 51 poin terpaut dua poin dari AC Milan di posisi empat.
Namun, harapan untuk meraih gelar juara masih terbuka di dua kompetisi lain.
Di Coppa Italia, Inter menatap leg kedua semifinal (27/4) kontra Juventus setelah imbang 1-1- di Turin.
Sedang di Liga Champions, mereka sudah menempatkan satu kaki di semifinal setelah kemenangan 2-0 atas Benfica di Stadion Da Luz pekan lalu.
Gol dari Nicolo Barella di menit ke-51, dan Romelu Lukaku menit ke-82 memastikan kemenangan mengejutkan Nerazzurri atas tim raksasa Portugal,
yang performanya sebenarnya lebih konsisten, dan sedang memimpin di Liga Primeira.
Yang harus dilakukan skuat asuhan Simone Inzaghi di San Siro dini hari nanti adalah tak kegolan.
Tentunya, pekerjaan mereka akan lebih mudah jika Lautaro Martinez, atau Edin Dzeko bisa mencuri gol, sehingga keunggulan agregat gol mereka makin meyakinkan.
Dan untuk perkara tak kegolan ini, gawang Inter berada di tangan yang aman. Sang kiper, Andre Onana tak pelak adalah satu satu kunci kesuksesan Inter di Liga Champions.
Kiper asal Kamerun berusia 27 tahun ini menjadi kiper dengan akumulasi laga terbanyak tanpa kebobolan di Liga Champions kali ini.
Khususnya dalam enam dari sembilan laga yang dimainkan oleh Inter.
Dia telah memainkan semuanya, dan hanya dua tim yang mampu menjebol gawangnya: Bayern (0-2 di San Siro dan 2-0 di Muenchen), dan Barça (3-3 di Camp Nou) di babak penyisihan grup.
Onana menjadi tembok besar pengaman dalam dua laga Inter kontra melawan Viktoria Plzen (0-2 dan 4-0), kontra Barça di San Siro (1-0) pada penyisihan grup.
Di sistem gugur, FC Porto juga tidak bisa mencetak gol melawannya di babak 16 besar (1-0 dan 0-0). Demikian juga Benfica di leg pertama perempatfinal lalu (0-2).