TRIBUNNEWS.COM- Manchester United menghadapi duel krusial di laga tandang melawan Tottenham dalam upaya pertarungan memperebutkan posisi empat besar klasemen akhir liga Premier pada Jumat (28/4).
Manchester United saat ini berada di peringkat 4 klasemen dengan 59 poin, setara dengan Newcastle yang ada di peringkat 3 namun MU baru melakoni 30 laga, dibanding Newcastle yang telah mekaoni 31 laga.
Sedangkan Tottenham di peringkat Ke-6 dengan 53 poin. Mereka terancam disalip Liverpool jika The Reds menang atas West Ham pada Kamis (27/4) pagi tadi.
Dalam empat pertandingan terakhir melawan Tottenham, Manchester United selalu meraih kemenangan baik di laga kandang maupun tandang.
Dalam 3 musim terakhir, Manchester United juga tidak pernah kalah dalam pertandingan di kandang Tottenham dengan dua laga terakhir dimenangkan Setan Merah.
"Kami ingin memperpanjang rekor tak terkalahkan kami di Stadion Tottenham Hotspur menjadi empat pertandingan, setelah dua kali menang dan sekali imbang di sana," tulis Manchester United di situs resminya.
Tentu saja, para penggemar akan menunggu berita tentang perkembangan Bruno Fernandes setelah ia cedera di semifinal Piala FA melawan Brighton.
Raphael Varane masih absen tetapi akan kembali sebelum akhir musim, tidak seperti Lisandro Martinez dan Donny van de Beek, yang absen untuk musim ini.
Alejandro Garnacho juga absen tetapi Harry Maguire telah kembali dari skorsing.
Luke Shaw berpeluang kembali jadi kapten jika Ten Hag menginginkannya, meskipun pelatih asal Belanda itu memuji cara Victor Lindelof dan Shaw membantu menjaga clean sheet saat laga melawan Seagulls.
Jelang laga ini, Tottenham menghadapi protes dari sebagai penggemar mereka. Spurs dipimpin oleh pelatih sementara yang ketiga kalinya pada musim ini.
Ada protes dari sebagian penggemar karena Spurs terancam kehilangan Harry Kane, pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub Spurs.
Musim ini Spurs mencapai titik terendah baru. Mereka baru dipermalukan Newcastle yang mencetak 5 gol dalam 21 menit pertama dalam kemenangan 6-1 yang membuat pelatih sementara Cristian Stellini kehilangan pekerjaannya.
Tottenham berada di urutan keenam di klasemen Liga Premier, tetapi kalah 10 dari 22 pertandingan terakhir mereka. Itu menenggelamkan harapan Spurs untuk kembali ke Liga Champions musim depan.