Upaya Arsenal untuk merubah papan skor pertandingan membuahkan hasil pada menit 18.
Sang kapten, Martin Odegaard berhasil membuat publik Emirates bergemuruh.
Berawal dari umpan mendatar Granit Xhaka di sisi kiri, Odegaard yang berada di kotak penalti menyontek bola. Bola meluncur deras ke pojok kanan gawang Chelsea yang sulit diantisipasi Kepa.
Skor 1-0 untuk Arsenal.
Mantan kiper Fulham, Mark Schwarzer yang berbicara untuk BBC Radio 5 live, sebuah serangan yang brilian dari Arsenal.
Tertinggal satu gol, Chelsea coba mengembangkan permainannya.
Peluang pertama The Blues tercipta pada menit 25, tendangan Chilwell mengarah tepat ke gawang, tapi beruntung bisa ditepis Ramsdale.
Dua menit berselang, kontroversi wasit terjadi. Fofana terlihat handball di kotak penalti, namun tidak dianggap oleh wasit dan permainan terus dilanjutkan.
Menit 31, Odegaard menggandakan keunggulan Arsenal menjadi 2-0.
Skema yang hampir sama dengan gol pertama. Xhaka di sisi kiri memberikan umpan ke kotak penalti. Pada waktu bersamaan Odegaard maju mengejar bola di antara pemain Chelsea lalu melepaskan tembakan ke sisi kiri Kepa.
"Ini adalah replika dari gol pertama. Umpan silang Xhaka dan tendangan kaki kiri pertama dari Odegaard. Anda lihat para pemain Chelsea, mereka semua menonton bola, tidak ada yang bertahan," komentar Mark Schwarzer setelah gol kedua Odegaard, dikutip dari BBC.
Belum berhenti di situ, Arsenal menambah derita Chelsea melalui gol Gabriel Jesus pada menit 33.
Dia memanfaatkan kemelut di mulut gawang Chelsea dari antisipasi yang kurang sempurna dari bek Chelsea.
Skor 3-0 untuk The Gunners bertahan hingga turun minum.